Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Politik Malaysia masih saja panas. Terbaru, Mahathir Mohamad kembali mengecam pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dengan menyebut mereka telah menyalahgunakan kekuatan.
Hal ini terkait dimulainya penyelidikan sewenang-wenang terhadap para pendukungnya untuk mendapatkan keunggulan dalam perebutan kekuasaan yang meningkat antara kedua pemimpin politik.
Baca Juga: Kasino Marina Bay Sands di Singapura tersangkut kasus pencucian uang
Dilansir dari South China Morning Post, Mahathir mengatakan dugaan pelanggaran itu menghidupkan kembali ingatan akan masa pemerintahan Najib Razak sebelumnya.
Dalam konferensi persnya, mantan pemimpin berusia 94 tahun itu mengatakan pemerintahan Muhyiddin telah menekan para pendukungnya dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) dengan secara sewenang-wenang memanggil mereka untuk penyelidikan kasus korupsi.
Partai ini dibagi menjadi dua faksi yang mendukung Mahathir dan Muhyiddin. Mahathir mengutip penahanan salah satu pendukungnya oleh agen anti-korupsi selama empat hari dan kasus lain di mana seorang wanita ditanyai di ruangan gelap oleh empat pria.
“Kami melihat beberapa departemen pemerintah digunakan untuk menekan kami, pihak oposisi. Kami adalah oposisi sekarang, dan kami menemukan bahwa beberapa departemen pemerintah melakukan hal-hal yang sebenarnya merupakan penyalahgunaan wewenang mereka,” kata Mahathir.
Baca Juga: PM Singapura: China tak bisa gantikan peran keamanan dari Amerika di Asia Pasifik
“Ini adalah hal yang sama yang dilakukan Najib sebelumnya. Mereka menyalahgunakan hukum dan mereka menggunakan hukum untuk memberikan tekanan pada orang-orang,” lanjutnya.
"Pemerintah ini baru berkuasa sekitar dua hingga tiga bulan, tetapi sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka bersedia menyalahgunakan kekuasaan yang telah diberikan kepada mereka," tegas dia.
Mahathir, yang telah menjabat dua periode sebagai perdana menteri mengatakan dia tidak memperdebatkan hak-hak lembaga penegakan hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap para pendukungnya.
Tetapi ia menyebut penegak hukum telah melakukan hal-hal yang tak perlu dan sekaligus berlebihan.
Baca Juga: Jenderal India dan China akan bertemu besok, bisa rujuk atau malah tambah panas?
Dia mengatakan dia senang polisi belum digunakan oleh pemerintah Muhyiddin, tetapi ia mengaku terkejut bahwa organisasi anti-korupsi melakukan kasi tersebut.
Sebelumnya Ulya Husamudin, pemimpin sayap muda dari faksi PPBM Mahathir memposting serangkaian tweet yang mengklaim bahwa empat anggota dijemput oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) dan diinterogasi setelah mereka pergi ke kantor agensi.
"Di MACC, petugas berkumpul di sekitar mobil mereka dan mengambil telepon mereka. Ini semua dilakukan tanpa surat perintah atau pemberitahuan. Lalu mengapa [MACC] membantah menahan mereka ketika pengacara kami menelepon?” tanyanya.
Baca Juga: Pulihkan ekonomi, Trump buat aturan percepat pembangunan infrastruktur