Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sejak kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Makkah al-Mukarramah, bus Shalawat sudah beroperasi. Bus shalawat menjadi sarana transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram, baik itu pergi maupun pulang.
Layanan ini disiapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Mengutip laman Kemenag.go.id, total ada 27 rute bus shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel masing-masing menuju tiga terminal terdekat Masjidil Haram, yaitu: Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka’bah.
Syib Amir menjadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji yang hotel tempat tinggalnya berlokasi di wilayah Syisyah dan Raudlah. Dari terminal ini, jemaah akan menuju Masjidil Haram melalui pintu Marwah (tempat jemaah selesai melakukan Sai).
Jiad atau Ajyad menjadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji Indonesia yang tinggal di kawasan Misfalah. Terminal ini terletak di sisi belakang kanan Zam-Zam Tower. Jemaah bisa menjadikan WC 3 sebagai patokan titik temu untuk menuju Misfalah.
Jabal Ka'bah menjadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji Indonesia yang tinggal di daerah Jarwal. Jemaah bisa menjadikan WC 8 atau WC 9 sebagai patokan untuk menuju terminal Jabal Ka’bah.
Baca Juga: Apa Fungsi Kartu Nusuk? Ini Penjelasan Lengkap Kemenag
Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni mengatakan, bus shalawat disediakan untuk melayani 203.320 jemaah haji reguler asal Indonesia yang menginap di 205 hotel yang tersebar di Syisyah, Raudlah, Jarwal, dan Misfalah.
"Setiap sekitar 400 - 450 jemaah, kita siapkan 1 bus shalawat. Bus salawat beroperasi 24 jam dan dipandu oleh driver serta petugas, baik di halte maupun di terminal," kata Mujib Roni di Jakarta, Senin (12/5/2025).
"Jadi kalau misalkan jemaah yang datang ke Makkah berjumlah 4.000, maka kita siapkan 10 bus," sambungnya.
Menurutnya, ada 27 rute bus shalawat yang telah disiapkan dengan 95 halte terdekat hotel jemaah. Setiap halte akan dijaga dua petugas yang bekerja secara shift setiap 12 jam sekali. Untuk memudahkan, setiap jemaah haji akan diberikan kartu bus sesuai dengan rutenya.
"Jadi kalau dia rute 12 nanti akan dikasih kartu nomor 12. Sehingga akan memudahkan jemaah dan dengan begitu diharapkan mereka tidak nyasar," jelasnya.
Baca Juga: Suhu Ekstrem Menanti di Arafah, Cek Imbauan Kemenag untuk Jemaah Haji
Mujib meminta jemaah selalu membawa kartu bus. Kartu itu juga bisa ditempel atau diletakkan dalam tas kecil yang selalu dibawa jemaah. Sehingga, kalau mereka lupa arah terminal bus, petugas akan mengarahkannya berdasarkan kartu yang ada pada jemaah.