Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Perang saudara Suriah selama dua belas tahun berdampak pada pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa dahsyat.
Melansir Reuters, kelompok garis keras Islam yang menjalankan wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak tidak akan mengizinkan pengiriman bantuan dari bagian yang dikuasai pemerintah Suriah.
“Kami tidak akan membiarkan rezim mengambil keuntungan dari situasi untuk menunjukkan bahwa mereka membantu,” kata sumber dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang mengatur wilayah yang dikuasai oposisi di provinsi Idlib.
Baik PBB maupun AS mengklasifikasikan HTS sebagai kelompok teroris. Kelompok ini sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra, dan berperan sebagai afiliasi lokal al-Qaida.
Pemberontak barat laut juga menolak konvoi bantuan dari wilayah timur laut pimpinan Kurdi Suriah pada hari Kamis.
Sementara itu, PBB sedang mencoba untuk membuka dua penyeberangan perbatasan tambahan antara Turki dan Suriah yang dikuasai oposisi untuk memfasilitasi pengiriman bantuan, karena HTS hanya akan menerima bantuan dari Turki.
Saat ini, penyeberangan Bab al-Hawa adalah satu-satunya penghubung yang diakui PBB antara Turki dan daerah yang dikuasai oposisi. Jalan di sekitar persimpangan rusak parah akibat gempa.
Sementara itu di wilayah yang dikuasai pemerintah, Presiden Suriah Bashar al-Assad berterima kasih kepada Uni Emirat Arab karena menjadi salah satu negara pertama yang mendukung Suriah pasca gempa.
Menteri Luar Negeri Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan mengunjungi Suriah pada hari Minggu, setelah negaranya menjanjikan dana bantuan sekitar US$ 13,6 juta (€12,7 juta) kepada negara tersebut setelah bencana. Mereka kemudian mengumumkan bantuan tambahan sebesar US$ 50 juta (€46,7 juta).
Baca Juga: Sekjen PBB Mengimbau Gempa di Turki dan Suriah Jangan Dipolitisasi
PBB akui gagal di Suriah
Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths, yang mengunjungi perbatasan Turki-Suriah, mengatakan warga Suriah telah "mencari bantuan internasional yang belum juga tiba."
Dia merujuk secara khusus ke daerah-daerah di barat laut yang dikuasai oposisi Suriah.
"Mereka benar-benar merasa ditinggalkan," tulis Griffiths di Twitter, menambahkan bahwa dia fokus untuk menanganinya dengan cepat.
"Tugas saya dan kewajiban kami adalah untuk memperbaiki kegagalan ini secepat yang kami bisa. Itulah fokus saya sekarang," tambahnya.