Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MINSK. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyalahkan kebijakan negara-negara Barat atas lahirnya perang yang ada saat ini. Menurutnya, kebijakan Barat akan membawa dunia lebih dekat ke ambang perang besar.
Dalam pidatonya di upacara kelulusan lembaga militer dan perwira tinggi pada hari Selasa (12/7), Lukashenko juga yakin bahwa perang di masa depan nanti akan sulit diakhiri.
"Sayangnya, kebijakan Barat ini membawa dunia lebih dekat ke jurang perang besar di mana, seperti yang Anda tahu, tidak akan ada pemenang lagi," ungkap Lukashenko, seperti dikutip TASS.
Baca Juga: AS Prediksi Iran akan Mengirim Drone Bersenjata untuk Membantu Rusia
Lukashenko turut menggarisbawahi perang yang terjadi saat ini antara Rusia dan Ukraina. Belarusia yang ada di sekitar wilayah konflik meminta dunia memberikan perhatian dan pengawasan yang ekstrim atas potensi meluasnya perang.
Presiden yang telah menjabat sejak 1994 ini secara tegas menyalahkan AS dan para sekutunya atas terjadinya perang. Baginya, AS telah memicu perang yang bahkan tidak ada kaitannya dengan kepentingan nasional mereka.
"Negara-negara Barat, yang secara terbuka dikelola oleh Amerika Serikat, membongkar sistem keamanan global dengan mantap, secara metodis dan bahkan bertentangan dengan kepentingan nasional mereka sendiri dan keinginan penduduk mereka," lanjut Lukashenko.
Lukashenko menekankan bahwa demi kepentingan hegemoni AS, sebuah kekuatan militer sedang dibangun. Bahkan, ia percaya ideologi neo-Nazi dan rezim Fasis telah secara terbuka mendapat dukungan di negara-negara Barat.
Baca Juga: Ukraina Siapkan Sejuta Tentara Kuat untuk Rebut Kembali Wilayah Selatan dari Rusia
Saat ini negara-negara Barat dipercaya sedang melakukan pengintaian udara dan darat secara aktif, mengasah logistik militer, sambil memindahkan peralatan dan pasokan dari daerah lain.
Anggaran militer masing-masing negara pun mulai ditingkatkan dengan kedok memperkuat pertahanan Eropa. Berbagai latihan gabungan di bawah bendera NATO disebut jadi salah satu bukti ambisi Barat.
Lukashenko melihat mendekatnya Swedia dan Finlandia ke NATO juga menjadi salah satu bukti bahwa negara-negara tersebut telah mendukung ambisi Barat. Padahal, sebelumnya kedua negara itu ada di posisi netral.
"Saat ini, Swedia dan Finlandia yang netral tiba-tiba ingin segera bergabung dengan NATO dan menentang aturannya sendiri. Mereka bahkan tidak meminta pendapat rakyatnya," pungkas Lukashenko.