kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Presiden Iran: Era tiran Donald Trump telah berakhir


Rabu, 20 Januari 2021 / 16:23 WIB
Presiden Iran: Era tiran Donald Trump telah berakhir
ILUSTRASI. Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara pada konferensi pers di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 26 September 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Presiden Iran Hassan Rouhani bersyukur atas kepergian Donald Trump dari Gedung Putih, yang akan meninggalkan jabatannya dan memberi jalan bagi Presiden AS terpilih Joe Biden.

"Sebuah era tiran telah berakhir dan hari ini adalah hari terakhir dari pemerintahannya yang tidak menyenangkan," kata Rouhani dalam sambutannya kepada kabinetnya yang disiarkan televisi.

"Seseorang yang selama empat tahun hidupnya tidak menghasilkan buah selain ketidakadilan dan korupsi, dan menyebabkan masalah bagi rakyatnya sendiri dan dunia," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Selama masa kepresidenannya, Trump memimpin kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran, menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir penting dengan Teheran pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi.

Sanksi tersebut menargetkan penjualan minyak mentah Iran dan hubungan perbankan internasional, menjerumuskan ekonomi negeri Mullah ke dalam resesi yang dalam.

Baca Juga: Potensi perang terbuka, pembom nuklir B-52 AS diluncurkan untuk memperingatkan Iran

Trump telah membuat Iran lebih berbahaya

Disepakati antara negara-negara besar dan Iran pada 2015 ketika Biden menjadi Wakil Presiden di bawah Pemerintahan Barack Obama, kesepakatan nuklir itu memberlakukan batasan yang jelas pada aktivitas Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional.

Sejak 2019, Teheran telah menangguhkan kepatuhannya terhadap sebagian besar batas yang ditetapkan oleh perjanjian itu, sebagai tanggapan atas pengabaian pencabutan sanksi oleh Washington dan kegagalan pihak lain dalam kesepakatan untuk menebusnya.

Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri di Pemerintahan Biden kelak, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat AS, kebijakan Trump telah membuat Iran "lebih berbahaya".

Blinken membenarkan keinginan Biden agar Washington kembali ke perjanjian nuklir, tetapi menyatakan, itu tergantung pada kembalinya Teheran ke kepatuhan ketat dengan komitmen mereka.

Teheran telah berulang kali meminta Washington untuk mencabut sanksi terlebih dahulu dan menghormati kewajibannya sendiri berdasarkan perjanjian tersebut. Baru akan segera kembali ke kepatuhan penuh.

Selanjutnya: Termasuk Iran dan Korea Utara, Trump larang penggunaan drone buatan negara musuh



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×