Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan langsung oleh TV pemerintah Iran pada Selasa waktu Iran mengatakan bahwa Iran akan terus mengekspor minyak meskipun adanya tekanan dari Amerika Serikat (AS) yang bertujuan untuk mengurangi pengiriman minyak negaranya menjadi nol.
Harga minyak masih cenderung memanas pada akhir April. Selasa (30/4) pukul 18.17 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 64,36 per barel, naik 1,35% dari posisi kemarin pada US$ 63,50 per barel.
Mengutip Reuters, Rouhani mengatakan keputusan Amerika yang menginginkan ekspor minyak Iran harus mencapai nol adalah sebuah keputusan yang salah.
Ia menegaskan dalam beberapa bulan, AS akan melihat sendiri bahwa Iran akan terus mengekspor minyak.
“Jika AS mampu untuk menghentikan salah satu metode untuk ekspor minyak Iran, maka kami akan temukan cara yang lain,” tutur Rouhani.
Harga minyak telah mencapai level tertinggi sejak November pada pekan lalu setelah Washington mengatakan bahwa semua kelonggaran untuk sanksi-sanksi minyak Iran akan berakhir pekan ini memberikan tekanan kepada importir untuk hentikan pembelian dari Teheran dan akan mengetatkan suplai global lebih lanjut.
Bahkan, AS pada Senin lalu meminta pembeli minyak Iran untuk menghentikan pembelian pada tanggal 1 Mei atau menghadapi sanksi yang mengakhiri pelonggaran yang sudah berjalan enam bulan yang mengizinkan delapan pembeli terbesar Iran, yang sebagian besar dari Asia, untuk terus mengimpor dengan volume terbatas.