kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden The Fed nilai kenaikan suku bunga tidak dibutuhkan lagi


Rabu, 20 Februari 2019 / 19:57 WIB
Presiden The Fed nilai kenaikan suku bunga tidak dibutuhkan lagi


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Presiden The Federal Reserve John Williams pada hari Selasa mengatakan ia merasa nyaman dengan tingkat suku bunga AS sekarang. Oleh sebab itu, Ia melihat tidak perlu bagi bank sentra AS menaikkan suku bunga lagi, kecuali pertumbuhan ekonomi atau inflasi bergeser lebih tinggi secara tak terduga.

Mengutip Reuters pada Rabu (20/2), Williams memperkirakan The Fed akan terus memangkas portofolio obligasinya hingga tahun depan. Dia juga merasa tingkat telah mencapai pada tingkat netral. Apalagi pengangguran turun dan inflasi, jika ada, sedikit lebih lemah dari yang diharapkan.

Ditanya apakah akan memerlukan semacam kejutan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga, ia mengatakan akan membutuhkan satu atau lebih dari faktor-faktor itu untuk menaikan suku bunga.

"Saya tidak berpikir bahwa itu akan mengambil perubahan besar, tetapi itu akan menjadi pandangan yang berbeda baik untuk pertumbuhan atau inflasi untuk kembali ke tingkat kenaikan," ujar Williams, salah satu dari tiga wakil ketua The Fed dan suara kunci pada kebijakan suku bunga.

Komentar Williams, dibuat hanya beberapa minggu setelah bank sentral AS menghentikan kenaikan suku bunga. Hal ini menggarisbawahi bahwa langkah menaikan suku bunga tidak akan diambil dalam waktu dekat.

The Fed juga dapat menjaga tingkat cadangan bank pada pembukuannya yang jauh lebih dekat ke level saat ini daripada yang diperkirakan sebelumnya, kata Williams.

Seiring dengan liburan kenaikan suku bunga, pembuat kebijakan Fed sedang menyelesaikan rencana tentang bagaimana mereka akan mengakhiri pengurangan neraca. Meliputi kepemilikan cadangan bank yang sebagian disebabkan oleh kebutuhan Fed akan uang tunai untuk membeli obligasi untuk menghentikan krisis keuangan global satu dekade yang lalu.

Williams memperkirakan peluncuran neraca dapat berakhir ketika cadangan bank mencapai US$ 1 triliun cadangan. Nilai ini sekitar US$ 600 miliar lebih rendah dari level saat ini.

"Angka tersebut adalah tebakan hari ini dari jumlah cadangan yang akan disimpan dalam sistem di masa depan. Tetapi sekali lagi kita sedang belajar dan akan mendapatkan sentuhan yang lebih baik terhadap tentang tersebut," Tambah William.

Setidaknya dua pembuat kebijakan Fed mengatakan the Fed bisa berhenti melakukan perubahan pada portofolio tahun ini. Williams, yang adalah wakil ketua Komite Pasar Terbuka Federal mengatakan para pembuat kebijakan sepakat dengan tingkat sikap netral. Lantaran ekonomi AS tumbuh dan tekanan harga mereda.

Setelah pernyataan Williams, indeks saham AS naik tipis di pasar saham. Pada Selasa sore, indeks S&P 500 berakhir naik 0,15%. Imbal hasil obligasi Treasury AS turun. Catatan 10-tahun benchmark turun menjadi 2,64% dari level tertinggi di dekat 2,68% pada hari sebelumnya.

Setelah pertemuan terbarunya, para pembuat kebijakan Fed mengisyaratkan upaya tiga tahun mereka untuk mengetatkan kebijakan moneter bakal berakhir. Lantaran perekonomian AS yang mendung dan prospek ekonomi global serta hambatan perdagangan dan negosiasi anggaran pemerintah.

Asal tahu saja, The Fed menaikkan suku bunga tiga kali pada 2017 dan empat kali tahun lalu. Hal ini mendorong suku bunga acuan AS berada di 2,25% dan 2,5% pada pertemuan terakhir 2018 pada Desember.

Neraca bank sentral menggelembung menjadi lebih dari US$ 4 triliun setelah resesi 2007- 2009. Namun pembuat kebijakan mulai memangkas kepemilikan obligasi pada bulan-bulan terakhir 2017.




TERBARU

[X]
×