kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,59   7,24   0.78%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Ukraina: Kami akan Berjuang untuk Setiap Meter Tanah Kami


Kamis, 31 Maret 2022 / 15:04 WIB
Presiden Ukraina: Kami akan Berjuang untuk Setiap Meter Tanah Kami
ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpose setelah wawancara dengan Reuters di Kyiv, Ukraina, Selasa (1/3/2022), di tengah invasi Rusia. REUTERS/Umit Bektas.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji "berjuang untuk setiap meter" tanah Ukraina, dengan mengatakan, pasukannya sedang mempersiapkan serangan baru Rusia di wilayah Donbas timur saat Moskow mengumpulkan pasukan di sana.

Zelenskyy, dalam video pidato malamnya pada Rabu, menyatakan, Ukraina berada pada “titik balik” dalam perang lima minggu dengan Rusia, dan sekali lagi mendesak negara-negara Barat untuk mengirim lebih banyak senjata.

Perlawanan sengit pasukan Ukraina sejauh ini berhasil mencegah Rusia untuk merebut kota besar mana pun, termasuk ibu kota Kyiv, tempat pasukan bersenjata negeri beruang merah tertahan selama berminggu-minggu. 

Pada pembicaraan damai minggu ini di Istanbul, Turki, Rusia mengatakan, akan membatasi operasi militer di dekat Kyiv dan kota utara Chernihiv untuk membangun kepercayaan dalam negosiasi.

Hanya, Rusia menyebutkan, pasukannya berkumpul kembali untuk fokus pada "membebaskan" wilayah Donbas timur yang memisahkan diri dari Ukraina.

Baca Juga: Tugas di Kiev dan Chernihiv Selesai, Pasukan Rusia Kini Fokus ke Wilayah Donbass

Dalam pidatonya, Zelenskyy merujuk pada pergerakan pasukan Rusia menjauh dari Kyiv dan Chernihiv. Dia bilang, itu bukan penarikan tetapi “konsekuensi dari pekerjaan para pembela kami”.

"Kami melihat peningkatan pasukan Rusia untuk serangan baru di Donbas dan kami sedang mempersiapkan untuk itu," katanya seperti dikutip Al Jazeera. "Kami tidak akan menyerah apa pun dan kami akan berjuang untuk setiap meter tanah kami, untuk setiap warga kami”.

Moskow telah membina hubungan dekat dengan separatis pro-Rusia yang mengendalikan petak-petak Donbas, yang mencakup dua "republik rakyat" yang diproklamirkan sendiri, yang menurut Rusia membantu untuk membebaskan dari kendali Ukraina.

Sebelumnya pada Rabu (30/3), pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri Denis Pushilin mengatakan, operasi ofensif meningkat.

“Kami sangat menyadari, semakin lama waktu yang kami butuhkan untuk membebaskan wilayah kami, permukiman yang sekarang berada di bawah kendali Ukraina, semakin banyak korban dan kehancuran yang akan terjadi,” sebutnya, seperti dilansir Al Jazeera.




TERBARU

[X]
×