Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (1/3) mendesak Uni Eropa untuk "membuktikan bahwa Anda bersama kami" dalam perang Ukraina dengan Rusia, sehari setelah Kyiv secara resmi meminta untuk bergabung dengan blok itu.
Desakan itu Zelenskyy sampaikan dalam sesi darurat Parlemen Uni Eropa. Anggota Parlemen Uni Eropa, banyak yang mengenakan kaos #standwithUkraine dengan bendera Ukraina, yang lain dengan syal atau pita biru-kuning, memberi Zelenskyy tepuk tangan meriah.
"Kami berjuang untuk menjadi anggota Eropa yang setara," kata Zelenskyy dalam bahasa Ukraina dalam pidato melalui tautan video yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh seorang penerjemah yang berbicara sambil menangis, seperti dikutip Reuters.
"Buktikan bahwa Anda bersama kami. Buktikan bahwa Anda tidak akan membiarkan kami pergi. Buktikan bahwa Anda memang orang Eropa, dan kemudian hidup akan menang atas kematian dan terang akan menang atas kegelapan," tegasnya. "Uni Eropa akan jauh lebih kuat bersama kami".
Baca Juga: Presiden Ukraina: Serangan Rusia terhadap Kota Kharkiv adalah Kejahatan Perang
Zelenskyy tetap di Kyiv untuk menggalang rakyatnya melawan invasi Rusia. Saat dia berbicara pada Selasa, sebuah konvoi kendaraan lapis baja Rusia sepanjang puluhan kilometer sedang menuju ibu kota Ukraina.
Presiden dari delapan negara Eropa Tengah dan Timur pada Senin (28/2) melayangkan sebuah surat terbuka yang menyerukan agar Ukraina segera diberikan status calon Uni Eropa dan untuk memulai pembicaraan keanggotaan formal.
Sebelumnya, Zelenskyy pada Selasa (1/2) menggambarkan serangan Rusia di Kota Kharkiv sebagai kejahatan perang. Dan, dia menegaskan, mempertahankan Kyiv adalah prioritas utama.
"Serangan terhadap Kharkiv adalah kejahatan perang. Ini adalah terorisme negara dari pihak Rusia," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan video, seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: PBB: 136 Warga Sipil Tewas Termasuk 13 Anak dalam Serangan Rusia di Ukraina
Alun-alun Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Selasa (1/3) menjadi sasaran tembak artileri dan roket pasukan Rusia yang maju, yang menghantam gedung pemerintah setempat.
Kharkiv juga menjadi target pasukan Rusia sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina Kamis (24/2) pekan lalu.
"Kharkiv dan Kyiv sekarang menjadi tujuan terpenting Rusia. Teror itu bertujuan untuk menghancurkan kami dan menghancurkan perlawanan kami," ungkap Zelenskyy.
"Mereka maju di ibu kota dengan cara yang sama seperti di Kharkiv. Inilah mengapa pertahanan ibu kota saat ini menjadi prioritas utama negara," tambahnya.