Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC tercatat mengalami penurunan pada bulan Maret 2023. Penurunan ekspor minyak Irak dan Nigeria jadi faktor yang paling mencolok.
Berdasarkan pantauan Reuters yang dirilis hari Senin (1/4), OPEC memproduksi 26,42 juta barel per hari (bph) bulan lalu, turun 50.000 bph dari bulan sebelumnya. Angka itu didasarkan pada data pelayaran dan informasi dari sumber-sumber industri.
Penurunan ekspor minyak Irak dan Nigeria menjadi perhatian. Situasi ini terjadi ketika ada pengurangan pasokan secara sukarela oleh beberapa anggota yang sepakat dengan aliansi OPEC+.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Berada di Dekat Level Tertinggi 5 Bulan, Pasokan Kian Terbatas
Bulan lalu, Irak berjanji untuk menurunkan ekspor untuk mengimbangi produksi di atas target OPEC. Janji itu akan mengurangi pengiriman sebesar 130.000 bph mulai bulan Februari.
Produksi minyak Nigeria juga berkurang, dibarengi dengan penurunan volume ekspor karena kilang Dangote menerima lebih banyak kargo.
Produksi OPEC secara keseluruhan turun sekitar 190.000 bph dari target pengurangan produksinya pada bulan Maret.
Produsen-produsen Teluk, Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, dan Aljazair menjaga produksinya mendekati target sukarela mereka.
Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Naik 1%, WTI Cetak Penutupan Tertinggi dalam 5 Bulan
Sementara itu, Iran masih memproduksi minyak mendekati level tertinggi dalam lima tahun yang dicapai pada bulan November. Negara ini sempat mencatat salah satu peningkatan produksi terbesar OPEC pada tahun 2023.
Beberapa anggota OPEC+, termasuk OPEC, Rusia dan sekutu lainnya, melakukan pemotongan baru pada bulan Januari untuk mengatasi kelemahan ekonomi dan meningkatkan pasokan di luar organisasi.
Para produsen minyak bulan lalu sepakat untuk mempertahankan kebijakan itu hingga akhir Juni nanti.