Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Rivian Automotive mem-PHK 6% tenaga kerjanya dalam upaya memangkas biaya karena bergulat dengan dana cadangan yang turun dan ekonomi melemah.
Dilansir dari Reuters, Kamis (2/2), Rivian mem-PHK 840 staf dengan strategi yang tidak akan mempengaruhi operasi manufaktur di pabriknya di Normal, Illinois. PHK ini terjadi di tengah penurunan harga kendaraan listrik yang dipicu oleh pemotongan harga yang baru-baru ini dilakukan oleh Tesla dan Ford Motor Co.
Chief Executive R.J. Scaringe mengatakan pihaknya memfokuskan sumber daya untuk meningkatkan produksi kendaraan dan mencapai profitabilitas.
Melakukan penawaran umum perdana saham pada November 2021, harga saham Rivian tetap turun hampir 90% dari puncaknya bulan itu hingga penutupan Selasa (31/1). Harga saham Rivian pun turun 4% pada hari Rabu (1/2).
Baca Juga: Penghimpunan Dana Lewat IPO di AS Menurun Tajam Sepanjang 2022
“Kami harus memfokuskan sumber daya untuk menuju profitabilitas,” kata Scaringe melalui pesan tertulis via email. Dia juga meminta maaf kepada karyawan yang di PHK lewat pesan tersebut.
Sebagai informasi, Rivian nyaris kehilangan target produksi setahun penuh sebesar 25.000 kendaraan tahun lalu karena menghadapi gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pada akhir tahun lalu, perusahaan ini juga mengesampingkan rencana untuk membangun van pengiriman di Eropa dengan Mercedes.
Rivian telah menunda rencana peluncuran kendaraan R2 yang lebih kecil hingga 2026 di pabrik senilai US$ 5 miliar yang sedang dibangun di Georgia.
Perusahaan ini memiliki valuasi pasar sebesar US$ 17,8 miliar. Kas dan setara kas Rivian mencapai US$ 13,27 miliar per September 2022. Nilai tersebut turun dari setahun sebelumnya yang sebesar US$ 18 miliar.