kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

​Profil Vanuatu, negara di timur Australia yang kritis terhadap isu HAM di Papua


Senin, 28 September 2020 / 10:46 WIB
​Profil Vanuatu, negara di timur Australia yang kritis terhadap isu HAM di Papua
ILUSTRASI. Bendera Vanuatu


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Negara Vanuatu kembali menyampaikan tudingan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua terhadap pemerintah Indonesia di Sidang Umum PBB.  

Namun, diplomat muda Indonesia dengan tegas menolak tudingan itu dan melakukan pembalasan yang lebih menohok. 

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa Vanuatu bukan perwakilan warga Papua saat menyampaikan hak jawab atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia ( HAM) yang dilontarkan negara Pasifik itu terhadap Indonesia. 

“Anda bukanlah representasi dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk menjadi salah satunya,” kata Silvany Austin Pasaribu, diplomat muda yang mewakili Indonesia menggunakan hak jawab di Sidang Umum PBB, dikutip Kontan.co.id, Senin (28/9/2020).

Baca Juga: Ini cara diplomat muda Indonesia bantah tuduhan pelanggaran HAM di Papua oleh Vanuatu

Profil Vanuatu

Vanuatu

Dikutip dari Britannica dan BBC.com, Vanuatu adalah negara kepulauan yang terletak di barat daya Samudera Pasifik. Letak Vanuatu berada di sebelah timur Australia, barat Fiji, selatan Kepulauan Solomon, dan timur laut Kaledonia Baru. 

Negara ini terdiri dari rangkaian 83 pulau dengan 13 pulau utama dan banyak pulau kecil. Pulau-pulau tersebut terbentang dari utara hingga selatan sejauh kira-kira 650 kilometer dalam bentuk Y yang tidak beraturan. 

Sebagian besar pulau dihuni, beberapa memiliki gunung berapi aktif. Kepulauan Torres adalah kelompok paling utara. 

Vanuatu dulu dikenal sebagai New Hebrides dan memperoleh kemerdekaannya pada 1980 dari Perancis dan Inggris. Nama Vanuatu berarti "Tanah Selamanya" dalam banyak bahasa Melanesia yang digunakan secara lokal. 

Baca Juga: Melihat Bagaimana Negara-negara Pulau di Pasifik Berusaha Meredam Wabah Corona

Sementara ibu kota sekaligus kota terbesar di Vanuatu adalah Port-Vila (Vila).Bentang alam Vanuatu terdiri dari pegunungan dan sebagian besar tertutup oleh hutan hujan tropis. 

Seperti kebanyakan daerah lainnya, daerah ini rentan terhadap gempa bumi dan gelombang pasang. Pada tahun 2015 dilanda Topan Pam yang menyebabkan kerusakan luas.

Sebagian besar orang tinggal di daerah pedesaan dan mempraktikkan pertanian subsisten. Tradisi lokal di Vanuatu sangat kuat. Misalnya, wanita umumnya memiliki status sosial yang lebih rendah daripada pria dan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mengakses pendidikan.

Vanuatu memiliki saluran TV tunggal yang didirikan dengan bantuan Radio France Overseas (RFO) dan disiarkan dalam bahasa Perancis dan Inggris. 

Baca Juga: Generasi muda Papua diajak melihat dan optimalkan potensi besar Papua

Penduduk asli Vanuatu

Penduduk Vanuatu

Penduduk asli Vanuatu, sebagian besar adalah Melanesia, meskipun beberapa pulau terpencil memiliki populasi Polinesia. Ada juga minoritas kecil orang Eropa, Mikronesia, China, dan Vietnam. 

Sekitar tiga perempat penduduknya tinggal di daerah pedesaan, tetapi sejak kemerdekaan pusat-pusat kota Luganville dan Port-Vila telah menarik banyak orang untuk pindah ke sana. 

Lebih dari 100 bahasa dan dialek lokal Melanesia digunakan. Sementara Bislama, bahasa Melanesia berbasis Inggris, adalah bahasa nasional dan, bersama dengan bahasa Inggris dan Perancis, adalah salah satu dari tiga bahasa resmi. Untuk agama resmi yang dianut adalah 70% merupakan Prostetan. Lalu, agama lain adalah Katolik Roma dan kepercayaan tradisional.

Perawatan kesehatan di Vanuatu terdiri dari rumah sakit utama di Port-Vila yang dilengkapi dengan rumah sakit, klinik, dan apotik. Malaria, TBC, cacing tambang, dan gastroenteritis adalah penyakit yang paling umum di negara tersebut. 

Selanjutnya: PBB: Kunjungan wisatawan bisa ambles hingga 30% akibat Corona



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×