Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
NEW YORK. Krisis global telah membuka jurang kerugian transaksi derivatif menganga lebar. Perusahaan milik miliarder dunia, Warren Buffett yaitu Berkshire Hathaway Inc menjadi salah satu korban volatilitasnya pasar saham.
Lantaran besar bertaruh di transaksi derivatif, laba Berkshire pada kuartal III 2011 amblas hingga 24% dibanding periode yang sama tahun lalu. Laba bersih merosot menjadi US$ 2,28 miliar atau setara dengan US$ 1,38 per saham dari sebelumnya US$ 2,9 miliar atau US$ 1,18 per saham.
Buffett menggunakan derivatif untuk berspekulasi pada beberapa saham secara jangka panjang dan mempertaruhkan risiko pemberian kredit pada beberapa debitur. Kontrak ekuitas yang harus dieksekusi 2018 menimbulkan kerugian hingga US$ 2,09 miliar sejalan dengan penurunan yang terjadi pada indeks S&P sejak 2008. Dalam rentang tersebut, kewajiban derivatif Berkshire melonjak menjadi US$ 8,85 miliar.
"Berkshire sudah dalam posisi negatif dalam beberapa waktu dan saya tidak khawatir. Tetapi, hal tersebut memang perlu terus diawasi," ujar Tom Lewandowski, analis Edward Jones & Co, yang memberikan rekomendasi "Beli" saham Berkshire. Lewandowski menilai, di luar kerugian derivatif, perusahaan memiliki pertumbuhan bisnis yang luar biasa.
Dibandingkan tahun lalu derivatif saham mencatat kerugian hingga US$ 700 juta. Credit-default swap (CDS) di mana Buffet mempertaruhkan solvabilitas pinjaman mencatat penurunan sebesar US$ 247 juta setelah pada tahun lalu berhasil meraih keuntungan US$ 519 juta.
Bahkan persyaratan agunan Berkshire terkait transaksi derivatif melonjak dalam tiga bulan terakhir jadi US$ 443 juta pada September 2011 dari sebelumnya US$ 25 juta.
Berdasarkan book value, ukuran aset dikurangi kewajiban pada periode tersebut jatuh ke US$ 96.876 per saham pada saham kelas A dari US$ 98.716 pada 30 Juni. Ini merupakan penurunan sekuensial pertama dalam book value sejak 30 Juni lalu.
Buffett yang merupakan CEO Berkshire menjual saham secara derivatif pada pembeli yang dirahasiakan sebesar US$ 4,9 miliar. Kewajiban on call melebar ketika empat indeks saham jatuh dari puncak saat Buffet membuat kontrak tersebut yaitu dekat puncak pasar 2006-2007. Jika indeks berada di titik nol atau tidak ada kenaikan saat perjanjian tersebut berakhir, potensi kerugian bertambah besar menjadi sekitar US$ 34 miliar.
Penyumbang laba
Tetapi, laba perusahaan yang berbasis di Omaha, Nebraska di luar beberapa pos investasi berhasil mencapai US$ 2,3 per saham atau di atas estimasi tiga analis yang disurvei Bloomberg yaitu US$ 1,79 per saham.
Divisi asuransi yang menyumbang 40% pendapatan Berkshire tahun lalu meraih keuntungan dari bisnis underwriting sebesar US$ 1,7 miliar sebelum pajak. Angka tersebut lebih tinggi dari pencapaian sebelumnya yaitu US$ 305 juta.
Berkshire Hathaway Reasuransi Group yang mengkhususkan diri di bisnis dengan risiko lebih besar berhasil meraih laba US$ 1,38 miliar ketimbang posisi rugi yang diderita sebelumnya yaitu US$ 237 juta. Kemudian, keuntungan perusahaan asuransi mobil yaitu Geico menciut ke US$ 114 juta dari yang sebelumnya US$ 289 juta. Lalu keuntungan General Re jatuh ke US$ 148 juta dari US$ 201 juta.
Salah satu perusahaan kereta api yang diakuisisi Buffett tahun lalu sebesar US$ 26,5 miliar yaitu Burlington Northern Santa Fe berhasil menyumbang profit sebesar US$ 766 juta. Berkshire menyatakan akan menerima distribusi sebesar US$ 750 dari kereta api bulan ini.
Sejak awal tahun 2011, saham Berkshire kelas A sudah tergelincir hingga 3,9% menjadi US$ 115.806 di perdagangan bursa New York. Dalam, waktu lima hari sejak 26 September hingga 30 September 2011.
Berkshire melakukan buy back 15 saham kelas A dengan harga rata-rata sekitar US$ 104.462. Sedangkan di saham kelas B Berkshire membeli kembali saham dengan harga rata-rata US$ 71,45. Mengacu hitungan Bloomberg, dalam aksi korporasi itu, Berkshire menghabiskan dana hingga US$ 17 ,9 juta.
“Saya tahu bahwa harga yang nilainya lebih rendah dari nilai bisnis sangat berharga,” ujar Buffett yang tengah mempersiapkan diri pensiun dari bisnisnya. Artinya, Ia sangat yakin saham tersebut akan kembali naik kelak.