Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Krisis global menyebabkan sejumlah perusahaan harus mengetatkan ikat pinggang menekan biaya operasionalnya. Salah satunya adalah Goldman Sachs Group Inc. Menurut salah seorang sumber Bloomberg, Goldman dikabarkan sudah merumahkan setidaknya 50 karyawan pada pekan lalu. Langkah ini dilakukan setelah prospek pendapatan bank semakin memburuk.
Sang sumber yang tak mau namanya disebut juga menuturkan, pemangkasan karyawan itu juga termasuk posisi managing director, yang merupakan posisi tertinggi kedua dalam perusahaan.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, Goldman Sachs merupakan bank kelima terbesar AS dari segi aset. Pada akhir Maret, Goldman mempekerjakan sekitar 32.400 karyawan. Angka tersebut lebih rendah dari posisi tahun sebelumnya sebanyak 35.400 karyawan.
Berdasarkan nilai tengah 25 analis yang disurvei Bloomberg, perusahaan ini diprediksi akan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 2,29 per saham pada kuartal II mendatang. Itu artinya, ada penurunan sebesar 42% dari kinerja kuartal I.
Analis International Strategy & Investment Group LLC, Edward Najarian, sudah menurunkan estimasinya untuk pendapatan Goldman Sachs di kuartal II dengan kisaran US$ 1 hingga US$ 2. Dia beralasan, pendapatan Goldman akan turun 41% dari kuartal I menjadi US$ 5,8 miliar.