Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – EAST RUTHERFORD, New Jersey. Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi Chelsea di final Piala Dunia Antarklub versi baru FIFA yang diikuti 32 tim pada Minggu (13/7), menutup turnamen sebulan penuh di Amerika Serikat yang menghadirkan drama dan kejutan layaknya Piala Dunia antarnegara.
Dua raksasa Eropa PSG dan Chelsea yang juga termasuk klub terkaya di dunia, akan berebut status sebagai juara pertama dari turnamen ekspansi ini, yang digadang-gadang FIFA sebagai revolusi baru dalam sepak bola klub dan pembuka megah menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
Baca Juga: Prediksi dan Jadwal Final Piala Dunia Antarklub 2025 Chelsea vs PSG
Final dijadwalkan berlangsung pada tengah hari waktu setempat di MetLife Stadium, New Jersey, di bawah terik matahari musim panas.
Turnamen ini menyuguhkan banyak kejutan, termasuk tersingkirnya Manchester City dan Inter Milan oleh kuda hitam Al Hilal dan Fluminense.
PSG datang ke final dengan performa gemilang, memenangi tujuh dari delapan pertandingan terakhir tanpa kebobolan satu gol pun.
Di semifinal, tim asuhan Luis Enrique tampil dominan dan menaklukkan Real Madrid 4-0 lewat permainan intens bertekanan tinggi dan serangan vertikal cepat.
Dua gol awal lahir dari kesalahan yang dipaksa oleh pressing tinggi PSG, memberi mereka keunggulan dua gol dalam sembilan menit pertama.
Baca Juga: Fakta Menarik Laga PSG vs Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025
Setelah meraih gelar Liga Champions perdana bulan lalu, PSG kini mengincar gelar dunia pertama mereka.
Enrique berhasil menyulap skuad muda setelah era Neymar, Lionel Messi, dan Kylian Mbappe, dengan filosofi "total football" yang efektif dan energik.
Vitinha menjadi otak di lini tengah, sementara duo full-back Nuno Mendes dan Achraf Hakimi menyumbang kecepatan dan lebar permainan.
Di lini depan, kandidat Ballon d'Or Ousmane Dembele tampil cemerlang dengan kontribusi gol dan assist penting.
Kokohnya lini belakang PSG juga patut diapresiasi, dengan rata-rata tujuh kali memaksa turnover per jam pertandingan statistik yang sangat membantu dalam perjalanan mereka ke final.
Luis Enrique, yang sebelumnya membawa Barcelona meraih treble, belum pernah kalah di final satu pertandingan dalam karier klubnya memenangi 11 dari 11 laga final sebelumnya.
Baca Juga: PSG Libas Real Madrid 4-0, Melaju ke Final Piala Dunia Antarklub Kontra Chelsea
Sementara itu, Chelsea menempuh jalan lebih panjang menuju final. Klub asal London ini tampil di turnamen setelah menjuarai UEFA Conference League, menyusul musim domestik yang kurang memuaskan dengan nyaris gagal menembus empat besar Liga Inggris.
Turnamen ini menjadi peluang pembuktian bagi pelatih Enzo Maresca yang sempat diragukan, meski telah menangani skuad senilai lebih dari €1 miliar dalam beberapa tahun terakhir.
Masuknya Joao Pedro di tengah turnamen terbukti jadi langkah jitu. Striker asal Brasil itu mencetak dua gol saat menyingkirkan Fluminense, mantan klub masa kecilnya di semifinal.
Pedro membentuk duet tajam bersama Cole Palmer di lini depan, sementara trio gelandang Enzo Fernandez, Romeo Lavia, dan Moises Caicedo tampil solid dalam memutus serangan lawan dan mengeksploitasi ruang.