kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya utang US$ 4 miliar, Wirecard di ujung tanduk


Jumat, 26 Juni 2020 / 19:22 WIB
Punya utang US$ 4 miliar, Wirecard di ujung tanduk
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The headquarters of Wirecard AG, an independent provider of outsourcing and white label solutions for electronic payment transactions is seen in Aschheim near Munich, Germany April 25, 2019. REUTERS/Michael Dalder/File Photo


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -FRANKFURT.  Wirecard di ujung tanduk, menyusul keluarnya catatam utang sebesar US$ 4 miliar kepada kreditur.  Ernst & Young (E&Y) menyebut, ini adalah buah penipuan transaksi keuangan global yang canggih. 

Di pengadilan Munich, Wirecard yang mengajukan kebangkrutan menyatakan dengan pinjaman US$ 1,3 miliar euro atau setara US$ 1,5 miliar pinjaman yang jatuh tempo seminggu, kelangsungan bisnis Wirecard terancam.

Hanya berselang tujuh hari, pasca E&Y menolakan laporan keuangan Wirecard 2019, Kepala Eksekutif Wirecard Markus Braun harus mengakui bahwa Wirecard tak pernah memiliki dana sebesar US$ 2,1 miliar dalam neracanya. 

"Ada indikasi yang jelas bahwa ini adalah penipuan yang rumit dan canggih dengan melibatkan banyak pihak di seluruh dunia," kata EY dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/6). 

EY mengatakan,  saat menyelesaikan audit 2019, auditor internasional ini telah diberikan dengan keterangan palsu atas keberadaan dana di rekening penampung atau escrow account Wirecard. Ini pula yang memaksa EY melaporkannya ke otoritas terkait.

Wirecard menolak memberikan komentar setelah pernyataan EY.

Baca Juga: Wirecard: Dana US$ 2,13 miliar kemungkinan tak pernah ada di akun

Wirecard adalah perusahaan teknologi keuangan yang menjadi anggota pertama dari indeks saham DAX bergengsi Jerman yang bangkrut, hanya dua tahun setelah memenangkan tempat di antara 30 perusahaan terdaftar di negara itu dengan nilai pasar U$$ 28 miliar.

Efek kejatuhan Wirecard tak pelak mencoreng otoritas bursa di Jerman.  "Kasus Wirecard merusak perusahaan Jerman. Ini harus menjadi seruan untuk reformasi," kata Volker Potthoff, Chairman ArMID, lembaga yang berkonsentrasi atas tata kelola perusahaan. 

"Uang kreditur akan hilang. Kami mungkin bisa memperoleh kembali hanya beberapa euro saja, " kata bankir yang tak mau disebutkan namanya. 

Runtuhnya Wirecard menjadi mega skandal perusahaan fintech yang paling panas di Eropa hingga mengguncang lembaga keuangan negara itu. 
Felix Hufeld, Kepala Regulator BaFin bahkan menyebutnya sebagai bencana keuangan total.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz juga menggambarkan keruntuhan itu perusahan fintech itu  sebagai skandal sehingga Kementerian Keuangan Jerman akan meninjau peraturan terkait industri Fintech. "Kami harus memikirkan kembali struktur pengawasan kita," kata Scholz.

Scholz juga mengatakan siap menerima masukan dari banyak pihak, mulai ahli hukum, legislative untuk menyusun peraturan yang diperlukan. "Skandal seperti Wirecard menjadi panggilan untuk membangunkan bahwa kita perlu lebih banyak pengawasan dan pengawasan daripada yang kita miliki saat ini," kata dia.

Saham Wirecard jatuh hingga 80% saat suspensi dicabut dan perdagangan kembali dibuka. Sejak perdagangan di buka Kamis  (24/6), harga saham Wirecard langsung amblas 98%.

Baca Juga: Terkena skandal, Bank Sentral Singapura sebut telah dapat lisensi aplikasi Wirecard  

"Sangat menakutkan berapa lama Wirecard AG (OTC: WCAGY) dapat beroperasi tanpa keberatan oleh auditor," kata mitra Wolfgang Schirp.

Manajemen baru Wirecard  mengaku telah melakukan pembicaraan dengan para kreditor, hanya saja kabarnya para kreditur tersebut memilih menarik diripada Kamis pagi  lantaran catatan utang  Wirecard berlebih serta adanya pengajuan kebangkrutan.

Hanya, pengajuan kebangkrutan tidak termasuk anak perusahaan Wirecard, yang memegang sekitar 1,4 miliar euro dalam deposito yang kini diawasi BaFin.
Meski begitu, sumber yang Reuters yang dekat dengan pembicaraan dengan para kreditur menyebut, meski anak usaha memiliki keuangan yang sehat, namun mereka telah memalsukan dua pertiga dari pendapatan Wirecard. “Ini berarti tidak ada cara untuk membayar semua utangnya, terlepas dari semua tantangan hukum yang akan dihadapi,” ujarnya, 

Wirecard berdiri tahun 1999 di pinggiran kota Munich sebelumnya dibanjiri oleh tuduhan menggelembungkan transaksi palsu. Hanya  saja, Braun menangkis kritik selama bertahun-tahun sebelum akhirnya memanggil auditor luar KPMG akhir tahun lalu untuk menjalankan penyelidikan independen.

KPMG menerbitkan hasil temuannya pada bulan April.  Laporan KPMG menyebut, tidak dapat memverifikasi 1 miliar euro dalam saldo kas Wirecard. KPMG juga mempertanyakan akuntansi akuisisi Wirecard dan mengatakan tidak dapat melacak ratusan juta uang tunai ke mitra Wirecard.

"Saat ini adalah  pembenaran lengkap bagi mereka yang mengekspos penipuan," kata Fraser Perring, yang sempat bertaruh atas saham Wirecard atas laporan yang ia tulis tahun 2016 atas dugaan ada penipuan di Wirecard.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×