kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Putin diduga jadi otak pembunuhan pemimpin Chechnya di Jerman


Jumat, 19 Juni 2020 / 12:15 WIB
Putin diduga jadi otak pembunuhan pemimpin Chechnya di Jerman
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menerima telepon dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Presiden Rusia Vladimir Putin kini tengah dilanda berita tak mengenakkan. Pemimpin Rusia itu diduga menjadi otak di balik pembunuhan pemimpin Chechnya, dengan mengutus seseorang untuk membunuhnya di Jerman. 

Kasus pembunuhan pada siang hari di Berlin tahun lalu ini berlanjut ke pengadilan, dengan jaksa penuntut mengajukan dakwaan ke seorang pria Rusia. Korban bernama Tornike K dalam laporan pembunuhan diidentifikasi sebagai Zelimkhan Khangoshvili. Ia ikut bertempur melawan pasukan Rusia di Chechnya. 

Dia tewas usai kepalanya ditembak di taman Berlin pada Agustus lalu, oleh seorang pria bersepeda yang kemudian terlihat melemparkan rambut palsu ke Sungai Spree di dekat lokasi kejadian. 

Baca Juga: Vladimir Putin: Soal penanganan corona, Rusia lebih baik dari Amerika

Pada Kamis (18/6/2020), jaksa federal mengajukan tuntutan pembunuhan dan pelanggaran hukum senjata terhadap warga negara Rusia yang mereka identifikasi sebagai Vadim K atau Vadim S. Mereka juga menduga pembunuhan itu diperintahkan oleh Rusia yang dipimpin oleh Putin. 

Tak pelak, hal ini semakin meningkatkan ketegangan kedua negara. Kasus ini mendorong Jerman mendepak dua diplomat Rusia pada Desember, dengan alasan kurang kooperatif di penyelidikan ini. 

Baca Juga: Ketegangan Rusia-AS berkobar di Suriah, pasukan sempat saling berhadapan

Khangoshvili sebelumnya selamat dari berbagai upaya pembunuhan, dan nyawanya terus terancam usai melarikan diri ke Jerman pada 2016. Jaksa penuntut mengatakan, sebelum pertengahan Juli tahun lalu "badan-badan negara dari pemerintah pusat Federasi Rusia" menugaskan Vadim K untuk mengeksekusi korban. 

"Tersangka menerima tugas negara untuk membunuh," kata jaksa dalam sebuah pernyataan yang dikutip Daily Mail. "Dia berharap mendapat imbalan finansial, atau mengungkap motif dari mereka yang menugasinya untuk membunuh lawan politik dan membalas dendam atas partisipasinya dalam konflik sebelumnya dengan Rusia." 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×