kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.452   13,00   0,08%
  • IDX 7.893   91,62   1,17%
  • KOMPAS100 1.105   16,36   1,50%
  • LQ45 800   6,78   0,85%
  • ISSI 270   3,98   1,50%
  • IDX30 415   4,02   0,98%
  • IDXHIDIV20 482   5,00   1,05%
  • IDX80 122   1,09   0,90%
  • IDXV30 133   1,88   1,43%
  • IDXQ30 134   1,48   1,11%

Putin dispekulasikan pensiun, Rusia siapkan UU kekebalan hukum seumur hidup untuknya


Sabtu, 07 November 2020 / 13:37 WIB
Putin dispekulasikan pensiun, Rusia siapkan UU kekebalan hukum seumur hidup untuknya
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Puti. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Anggota parlemen Rusia mengajukan rancangan undang-undang yang dapat memberi mantan presiden kekebalan seumur hidup dari penuntutan pidana di luar masa jabatan mereka.

RUU semacam itu akan memberikan perlindungan kepada Presiden Rusia saat ini yakni Vladimir Putin dari tuntutan jika dan ketika dia memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

Di bawah hukum Rusia saat ini, presiden tidak dapat dituntut atas kejahatan yang dilakukan saat menjabat. Perubahan yang diusulkan berusaha untuk memperpanjang kekebalan di luar masa jabatan mereka.

Baca Juga: Simak peta persaingan di lima negara bagian penentu persaingan Biden dan Trump

"Setelah masa jabatannya berakhir, orang tersebut memiliki hak untuk mengandalkan tingkat perlindungan dan jaminan hukum yang tidak lebih rendah dari yang diberikan kepadanya selama ia menjalankan kekuasaan kepresidenan," kata senator Andrey Klishas.

"Beleid ini bertindak sebagai jaminan terhadap penganiayaan yang tidak dapat dibenarkan terhadap mantan kepala negara dan mengakui pentingnya perannya dalam sistem umum otoritas publik," lanjut dia.

Undang-undang tersebut harus melalui tiga pembacaan di majelis rendah parlemen Rusia, tinjauan di majelis tinggi, dan kemudian ditandatangani oleh Putin untuk diberlakukan.

Di antara keputusan pertama yang ditandatangani Putin ketika ia pertama kali menjabat pada tahun 2000 adalah dokumen yang memberikan kekebalan kepada mantan presiden Boris Yeltsin, yang mengundurkan diri dan memilih Putin sebagai penggantinya.

Baca Juga: Diam-diam, sejumlah pejabat dan penasehat mulai berpaling dari Trump

RUU baru itu juga mempersulit proses pencabutan kekebalan dengan mengharuskan dakwaan makar tingkat tinggi atau kejahatan berat lainnya harus dikonfirmasi oleh Mahkamah Agung dan Konstitusi, di mana hakim dicalonkan oleh presiden.

Kemudian kedua majelis parlemen Rusia harus mendukung mosi dengan mayoritas dua pertiga.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×