Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Perang Hamas vs Israel - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan kebijakan politik AS segala konflik dan kekacauan yang terjadi di Timur Tengah. Secara khusus, Putin menyebut AS tidak mempertimbangkan kebutuhan rakyat Palestina.
Kritik Putin terhadap kebijakan AS itu disampaikan saat dirinya melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani, yang berkunjung ke Moskow hari Selasa (10/10).
"Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata dari kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah," kata Putin, dikutip Reuters.
Baca Juga: AS, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris Kompak Memberi Dukungan Kepada Israel
Menurut Putin, AS telah berusaha untuk memonopoli segala upaya menuju perdamaian dan menggagalkannya. Putin juga menuduh AS gagal dalam mencapai kompromi yang bisa dilakukan, termasuk mengupayakan kemerdekaan Palestina.
"Amerika Serikat telah mengabaikan kepentingan rakyat Palestina, termasuk kebutuhan mereka akan negara Palestina yang merdeka," imbuh Putin.
Rusia dan AS, bersama dengan PBB dan Uni Eropa, tergabung dalam kelompok Quartet sejak tahun 2002. Keempat pihak ini berperan untuk membantu melakukan mediasi antara Palestina dan Israel.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa pemerintah Rusia telah menghubungi Palestina dan Israel dan akan berusaha memainkan peran dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Baca Juga: Pejabat Hamas Menyatakan Siap Berdialog dengan Israel Soal Gencatan Senjata
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan sama-sama menyesalkan meningkatnya angka kematian di kalangan warga sipil.
"Moskow mengambil bagian dalam semua format upaya diplomatik meskipun kemajuannya terbatas. Namun demikian, kami bermaksud untuk terus melakukan upaya dan memainkan peran kami dalam memberikan bantuan untuk mencari cara penyelesaian," kata Peskov.
Sejak pertempuran ini terjadi akhir pekan lalu, Rusia terus berusaha bersikap adil dan menekankan hubungan baiknya dengan kedua belah pihak yang berselisih.