kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Putin peringatkan Merkel untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri Belarusia


Selasa, 18 Agustus 2020 / 17:43 WIB
Putin peringatkan Merkel untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri Belarusia
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di rumah dinasnya Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 11 Agustus 2020. Sputnik/Aleksey Nikolskyi


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel, setiap upaya untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri Belarusia tidak dapat diterima.

Setiap upaya semacam itu akan menyebabkan eskalasi krisis politik di Belarusia, kata Putin kepada Merkel melalui panggilan telepon, menurut Kremlin dalam sebuah pernyataan Selasa (18/8), seperti dikutip Reuters.

Alexander Lukashenko, Presiden Belarusia, Selasa (18/8), memberikan medali "untuk pelayanan yang sempurna" kepada pejabat penegak hukum yang telah membantunya menindak pengunjuk rasa yang menuntut dia mundur selama 10 hari terakhir.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan mengamati dengan cermat situasi "mengerikan" di Belarusia, di mana krisis politik meletus setelah Pemilihan Presiden pada 9 Agustus yang menurut pengunjuk rasa dicurangi.

Baca Juga: Trump: Kami mengamati dengan cermat situasi mengerikan di Belarusia

"Ini mengerikan. Itu situasi yang mengerikan, Belarusia. Kami akan mengikutinya dengan cermat," kata Trump, Senin (17/8), seperti dikutip Reuters.

Pasukan keamanan Belarusia bentrok dengan pengunjuk rasa di Minsk dan kota-kota lain, setelah Lukashenko mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan ulang dalam pemungutan suara yang menurut lawannya telah dicurangi.

Lukashenko mengatakan pada Senin (17/8), dia akan bersedia menyerahkan kekuasaan pasca referendum dalam upaya nyata untuk menenangkan protes massa dan pemogokan yang menjadi tantangan terbesar selama 26 tahun masa jabatannya.

Situasi di Belarusia, negara penting secara strategis yang membawa ekspor energi Rusia ke Barat, berubah-ubah setelah demonstrasi terbesar yang menentang Pemerintahan Lukashenko pada Minggu (16/8).

Baca Juga: Belarusia memanas, Rusia siap kirimkan militernya

Para pengunjuk rasa mengatakan, Lukashenko secara besar-besaran mencurangi pemungutan suara untuk memastikan kemenangan telak palsu. Kandidat oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya adalah pemenang sesungguhnya, kata mereka.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×