Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Donald Trump mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan mengamati dengan cermat situasi "mengerikan" di Belarusia, di mana krisis politik meletus setelah Pemilihan Presiden pada 9 Agustus yang menurut pengunjuk rasa dicurangi.
"Ini mengerikan. Itu situasi yang mengerikan, Belarusia. Kami akan mengikutinya dengan cermat," kata Trump, Senin (17/8), seperti dikutip Reuters.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Sabtu (15/8) menyatakan, AS sedang membahas situasi di Belarusia dengan Uni Eropa, setelah pemilihan yang disengketakan dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa.
Berbicara di Warsawa, Polandia, perhentian terakhirnya dalam tur ke Eropa tengah, Pompeo bilang, Washington sedang memantau situasi di Belarusia.
Baca Juga: Belarusia memanas, Rusia siap kirimkan militernya
"Dan, tujuan kontak AS dengan UE adalah untuk mencoba membantu sebaik mungkin agar rakyat Belarusia mencapai kedaulatan dan kebebasan," sebut Pompeo seperti dilansir Reuters.
Pasukan keamanan Belarusia bentrok dengan pengunjuk rasa di Minsk dan kota-kota lain, setelah Presiden Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan ulang dalam pemungutan suara yang menurut lawannya telah dicurangi.
Lukashenko mengatakan pada Senin (17/8), dia akan bersedia menyerahkan kekuasaan pasca referendum dalam upaya nyata untuk menenangkan protes massa dan pemogokan yang menjadi tantangan terbesar selama 26 tahun masa jabatannya.
Situasi di Belarusia, negara penting secara strategis yang membawa ekspor energi Rusia ke Barat, berubah-ubah setelah demonstrasi terbesar yang menentang Pemerintahan Lukashenko pada Minggu (16/8).
Baca Juga: Ini konsep perang baru Amerika Serikat: Tidak ada garis di medan tempur
Para pengunjuk rasa mengatakan, Lukashenko secara besar-besaran mencurangi pemungutan suara untuk memastikan kemenangan telak palsu. Kandidat oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya adalah pemenang sesungguhnya, kata mereka.