Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuok Hui Kwong, putri taipan Robert Kuok, resmi ditunjuk sebagai CEO Shangri-La Asia, grup hotel mewah yang berbasis di Hong Kong, efektif mulai 1 Agustus 2025.
Mengutip Zeenews, Selasa (22/7), penunjukan ini menandai tonggak penting dalam transisi kepemimpinan perusahaan sekaligus memperkuat peran berkelanjutan keluarga Kuok dalam industri perhotelan global.
Meski berasal dari keluarga kaya raya, Kuok Hui Kwong dikenal menempuh jalur karier melalui kerja keras dan dedikasi.
Ia merupakan lulusan Universitas Harvard jurusan Studi Asia Timur dan telah lama terlibat dalam bisnis keluarga.
Baca Juga: Orang Kaya Indonesia Khawatir Kebijakan Prabowo, Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
Ia menjabat sebagai direktur eksekutif sejak 2016 dan menjadi ketua dewan direksi Shangri-La Asia sejak 2017.
Sebelumnya, ia juga telah mengambil alih kepemimpinan sementara setelah pengunduran diri CEO sebelumnya, Lim Beng Chi, pada 2022. Lim kini masih menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif.
Kuok Hui Kwong saat ini berusia 50 tahun, menikah dengan Bryan Gaw, dan dikaruniai dua orang putra. Ia dikenal mampu menyeimbangkan peran strategisnya di dunia bisnis dengan kehidupan keluarga.
Ia merupakan anak keenam dari delapan bersaudara Robert Kuok Hock-nien, pendiri Shangri-La dan orang terkaya di Malaysia.
Menurut Forbes, kekayaan bersih Robert Kuok mencapai US$ 11,4 miliar atau sekitar Rp 185 triliun (kurs Rp 16.305). Penunjukan Hui Kwong sebagai CEO sekaligus menegaskan kelangsungan warisan keluarga dalam kepemimpinan Shangri-La Asia.
Baca Juga: Sejumlah Orang Kaya RI Dikabarkan Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
Dari sisi kepemilikan, Kuok Hui Kwong menguasai langsung dan tidak langsung sekitar 95,57 juta saham di Shangri-La Asia.
Ia juga memiliki lebih dari 5% saham di Kerry Group, salah satu pemegang saham utama grup hotel tersebut, yang memberikan pengaruh strategis dan finansial besar dalam bisnis.
Berdasarkan laporan resmi, gaji pokok bulanan Kuok tercatat sebesar HK$ 576.000 atau sekitar Rp 616 juta. Selain itu, ia juga berhak atas bonus dan program pensiun diskresioner sesuai kinerja.
Shangri-La Asia saat ini mengoperasikan lebih dari 100 hotel di berbagai negara dengan empat merek utama: Shangri-La, Kerry Hotels, JEN, dan Traders.
Baca Juga: Orang Kaya Indonesia Dikabarkan Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri, Ini Pemicunya
Dimulai dari satu hotel di Singapura pada 1971, grup ini kini mengelola aset senilai US$ 13,2 miliar. Pada 2024, Shangri-La Asia mencatat pendapatan sebesar US$ 2,19 miliar, meningkat 2 persen dibanding tahun sebelumnya.