Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Jalan hidup membawa Laurence Graff menjadi seseorang yang berkecimpung di lingkungan bisnis perhiasan. Dia memutuskan berhenti sekolah di usia 15 tahun dan bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah toko perhiasan di London. Namun dalam waktu tiga bulan, Graff dipecat dari pekerjaannya. Setelah itu dia bekerja dengan seorang pembuat perhiasan. Kali ini, pekerjaan yang ia lakukan adalah memperbaiki cincin.Dari situ perjalanan bisnis berlian Graff dimulai.
Laurence Graff mengenal perhiasan dan berlian dari usia belia. Lahir dan dibesarkan di keluarga pekerja imigran keturunan Yahudi di London, Inggris, Graff mengenal berlian sejak masih berusia 15 tahun.
Kala itu dia memutuskan untuk berhenti sekolah dan berusaha mencari pekerjaan. Dia lantas mendapatkan pekerjaan sebagai pekerja kebersihan di sebuah toko perhiasan di Hatton Garden, sebuah jalan di London yang merupakan pusat pertokoan perhiasan dan berlian.
Graff hanya bertahan tiga bulan sebagai petugas kebersihan. Karena dipecat, Graff pun harus mencari pekerjaan lain. Pria kelahiran 13 Juni 1938 ini mendapatkan tawaran kemitraan dengan seorang pembuat perhiasan bernama Schindler untuk memperbaiki cincin dan membuat perhiasan kecil di sebuah toko kecil.
Usia toko itu tak lama. Namun dari toko kecil itu, Graff menuai kemampuan dan pengalaman yang untuk memperbaiki perhiasan. Itu menjadi bekalnya mencari uang guna bertahan hidup.
Dia juga mencoba menjual desain perhiasan secara terpisah ke toko-toko perhiasan di seluruh penjuru Inggris. Dari sebuah kamar kecil di rumahnya, Graff memulai pekerjaan sebagai pembuat berlian. Rekan kerja Graff adalah ayahnya sendiri yakni Harry Graff, yang sehari-hari merupakan penjahit pakaian.
Graff membuat perhiasan bergaya Victorian yang saat itu populer di Inggris. Pekerjaan itu ia tekuni waktu demi waktu. Memiliki jenjang pendidikan yang rendah tidak menjadi penghalang bagi Graff untuk menapaki tangga sukses. Hingga suatu ketika dia mendapatkan kucuran dana untuk mengembangkan usahanya.
Pada tahun 1960, ia mulai bisa mendirikan perusahaan sendiri bernama Graff Diamonds. Perusahaan pertama yang ia dirikan ini mulai berkembang sedikit demi sedikit. Tak ingin melewatkan kesempatan, Graff mulai tancap gas mencari mitra bisnis maupun pembeli yang potensial.
Bisnisnya terus berkembang hingga pada tahun 1962 dia bisa memiliki dua toko perhiasan, yang salah satunya berlokasi di Hatton Garden tempat dia pernah bekerja dulu. Kerja keras, kejujuran dan menjunjung kebenaran menjadi modalnya berbisnis. Graff juga mampu memvisualisasikan dan mengungkap potensi setiap berlian. Ini yang membuat bisnisnya terus berkibar.
Pada tahun 1974, ia mulai mengkhususkan diri menjual berlian ke pembeli baru kaya dari Timur Tengah. Secara khusus, dia memasok banyak permata untuk Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei ke-29 yang menjadi klien dan juga menjadi teman baiknya.
Namanya kian tersohor sebagai ahli batu mulia ke penjuru negeri. Suatu hari Pangeran Turki bin Abdul Aziz masuk ke tokonya dan memborong seluruh perhiasan yang ada di etalase, termasuk berlian 14 karat. Itu membuat Graff semakin percaya diri untuk membesarkan usahanya.
Berawal dari satu gerai, Graff pun membuka lebih dari 50 toko yang lokasinya tersebar mulai Eropa, Amerika Serikat, Afrika, Timur Tengah hingga ke Asia.
Graff juga memiliki perusahaan manufaktur di Johannesburg, Antwerp, Mauritius dan New York. Produksi perhiasan Graff ditangani oleh perajin terampil di markas Graff di Mayfair, London.
Produk yang dihasilkan jangan diragukan lagi. Perusahaan milik Graff kini memiliki reputasi sebagai penghasil perhiasan dengan kualitas nomor wahid. Di bawah supervisinya, perhiasan berlian super mewah tercipta.
Produk unggulan Graff seperti 102.79-ct Graff Constellation, berlian berbentuk lingkaran besar dengan kilauan tanpa cacat menurut penilaian Gemological Institute of America (GIA).
(Bersambung)