Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - DOHA. Qatar berencana menarik diri dari kelompok negara penghasil minyak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) per 29 Januari. Qatar ingin memfokuskan diri sebagai penghasil gas.
Di antara negara OPEC, Qatar merupakan produsen minyak kecil. Tetapi, negara ini merupakan eksportir liquefied natural gas (LNG) terbesar dunia.
Menteri Energi Qatar Saad al-Kaabi mengatakan, keputusan ini diambil setelah Qatar mengevaluasi perannya di kancah internasional dan menerapkan strategi jangka panjang.
"Qatar telah memutuskan menarik diri secara efektif dari OPEC per Januari 2019 dan keputusan ini sudah dikomunikasikan dengan OPEC pagi ini," katanya, seperti dikutip Reuters. OPEC berencana menggelar pertemuan pada 6 Desember mendatang di Wina.
Saad al-Kaabi mengatakan, Qatar telah berada di OPEC selama 57 tahun, tetapi pengaruhi pada produksi OPEC tidak besar. Kendati sudah tak berada di kelompok tersebut, dia menegaskan, Doha tetap mematuhi semua komitmen seperti produsen minyak lainnya.
Qatar berencana mendorong produksi LNG dari 77 juta menjadi 110 juta ton per tahun. Saad al-Kaabi menegaskan, keputusannya keluar dari OPEC tak terkait dengan boikot politik dan ekonomi dari negara Arab Saudi dan tiga negara Arab lainnya, yang juga merupakan anggota OPEC sejak Juni 2017.