Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - DOHA. Mediator Qatar telah menyerahkan kepada Israel dan Hamas draf "final" dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dirancang untuk mengakhiri perang di Gaza. Demikian diungkap seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang negosiasi tersebut kepada Reuters pada Senin (13/1).
Sebuah terobosan dicapai di Doha setelah tengah malam menyusul pembicaraan antara kepala mata-mata Israel, utusan Timur Tengah Presiden terpilih Trump dan perdana menteri Qatar, kata pejabat itu.
Presiden AS Joe Biden berbicara pada hari Minggu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kata Gedung Putih. Para pejabat AS berpacu untuk mencapai kesepakatan sandera dan gencatan senjata Gaza sebelum Biden meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.
Baca Juga: Musk Serukan Penanganan di Gaza seperti Jepang dan Jerman Pasca Perang Dunia II
Biden dan Netanyahu membahas upaya yang sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di daerah kantong Palestina dan membebaskan sandera yang tersisa di sana, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan setelah kedua pemimpin berbicara melalui telepon.
Biden menekankan kebutuhan mendesak akan gencatan senjata di Gaza dan kembalinya para sandera dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran di bawah kesepakatan itu.
Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasannya pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Sejak saat itu, lebih dari 46.000 orang telah tewas di Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina, dengan sebagian besar wilayah kantong tersebut hancur dan dilanda krisis kemanusiaan, dan sebagian besar penduduknya mengungsi.
Baca Juga: Utusan Donald Trump Temui PM Israel Benjamin Netanyahu, Bahas Apa?