Reporter: Maria Nugu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Mantan kepala pertahanan perang sipil Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden pada hari Minggu (17/11). Rajapaksa berjanji akan mengamankan negara itu dari ancaman militan setelah pemboman yang terjadi Paskah tahun ini.
Mengutip dari Reuters, Komisi pemilihan mengatakan Rajapaksa memenangkan 52,25% suara dalam pemilihan hari Sabtu, sementara Sajith Premadasa mendapat 41,99%. Keunggulan Rajapaksa ini jauh dari perkiraan para politisi dan analis.
Rajapaksa menjadi pemimpin nasionalis terbaru yang menyapu kemenangan dalam pemilu, memanfaatkan kemarahan dan ketakutan masyarakat mayoritas.
Dalam pernyataan pertamanya setelah mengalahkan Sajith Premadasa, menteri perumahan pemerintahan saat ini, Rajapaksa membuat nota perdamaian. Ia menyatakan akan menjadi pemimpin semua warga Sri Lanka, terlepas dari identitas warga negara dan agama mereka.
“Selagi kita menyambut perjalanan baru Sri Lanka, kita harus mengingat semua orang Sri Lanka adalah bagian dari perjalanan ini. Mari kita bersukacita secara damai, dengan martabat dan disiplin dengan cara yang sama saat kita berkampanye,” tulisnya dalam sebuah tweet.
Partai-partai politik Tamil sangat menentang terpilihnya Rajapaksa, yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga sipil pada tahap akhir perang melawan separatis pada 2009, dan Rajapaksa serta saudaranya membantah tuduhan itu.
Muslim, kelompok minoritas besar lainnya, mengatakan mereka juga menghadapi permusuhan sejak serangan April di hotel dan gereja di mana lebih dari 250 orang tewas.
“Kemenangannya menunjukkan perpecahan, dan ini bisa menciptakan lebih banyak masalah khusus untuk kelompok etnis lain. Saya tidak tahu bagaimana dia akan menangani Muslim dan Tamil," kata Victor Ivan, seorang kolumnis politik.