Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Rencana perubahan ini juga bertepatan dengan pergantian pimpinan. Teo Chee Hean, mantan menteri senior Singapura, akan resmi menjabat sebagai ketua dewan Temasek mulai 9 Oktober mendatang, setelah lebih dulu bergabung sebagai wakil ketua pada Juli.
Ajang Formula 1 Grand Prix di Singapura pada awal Oktober disebut-sebut sebagai momen yang tepat bagi Temasek untuk menjelaskan rencana restrukturisasi kepada mitra dan pemangku kepentingan.
Sebagian portofolio dana Temasek yang dikelola manajer eksternal, seperti Avanda Investment Management, kemungkinan akan dialihkan ke bawah kendali Seviora Group, perusahaan manajemen aset yang sepenuhnya dimiliki Temasek dan berdiri sejak 2020.
Baca Juga: Cetak Rekor! Portofolio Investasi Temasek Melonjak 11% Jadi Rp 5.511 Triliun
Seviora saat ini menaungi sejumlah entitas, antara lain Fullerton Fund Management, Azalea Investment Management, dan SeaTown Holdings International.
Mulai September, Seviora akan dipimpin oleh Gabriel Lim, mantan pejabat tinggi Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, yang bergabung ke Temasek tahun lalu sebagai kepala strategi korporasi bersama.
Restrukturisasi ini juga disebut akan mendorong sejumlah eksekutif kunci naik ke posisi senior untuk memimpin unit-unit baru, termasuk CFO Png Chin Yee dan Nagi Hamiyeh, kepala wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang kini berbasis di Paris.
Temasek, yang saat ini dipimpin CEO Dilhan Pillay, sebenarnya sudah membagi portofolio dengan pola serupa.
Baca Juga: Soal Investasi Temasek, Indef Ingatkan Pentingnya Kepastian Regulasi oleh Pemerintah
Per Maret 2025, investasi berbasis Singapura menyumbang 41% dari total portofolio, investasi global langsung 36%, sementara dana dan perusahaan manajemen aset sebesar 23%.
Namun, jika restrukturisasi resmi dijalankan, pembagian ini akan dilembagakan secara lebih formal dan mempertegas arah fokus tiap unit.