Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - ORBE. Selama hampir satu abad, sebuah pabrik sederhana di kota kecil di bawah pegunungan Swiss telah menjadi pusat inovasi sejumlah tren kopi global.
Di sinilah Nescafe, merek kopi instan milik Nestle, mengembangkan berbagai produknya mulai dari kopi bubuk pada 1938, granul kering beku, hingga kapsul kopi. Kini, perusahaan tersebut bersiap menjangkau generasi peminum kopi berikutnya: Gen Z.
Melansir CNBC Internasional, Minggu (20/7), menurut Don Howat, Pemimpin Kategori Global Nescafe di Nestle, upaya ini mencakup pengembangan produk yang secara khusus ditujukan bagi konsumen muda.
"Kita harus mengembangkan solusi khusus untuk menarik minat anak muda terhadap merek Nescafe," ujarnya kepada CNBC.
Baca Juga: Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
Salah satu fokus utama adalah pasar kopi dingin, yang mengalami pertumbuhan pesat. Nestle mencatat bahwa sekitar 32% konsumsi kopi di luar rumah kini berupa kopi es.
Bagi banyak konsumen muda, terutama Gen Z, kopi dingin kerap menjadi pintu masuk pertama mereka ke dunia kopi.
"Selama ini Nescafe identik dengan konsumsi di pagi hari dalam bentuk kopi hangat. Kami kini berupaya merambah momen konsumsi lain seperti sore hari, dengan kopi dingin yang menyasar generasi muda," jelas Howat.
"Ini membuka peluang pertumbuhan yang sangat menarik bagi Nescafe."
Fokus Baru Nestle
Kopi menjadi salah satu pilar utama bagi Nestle, bersama Nescafe dan merek saudaranya Nespresso, yang termasuk dalam enam prioritas strategis perusahaan hingga 2025.
Langkah ini mencerminkan fokus kembali Nestle pada lini bisnis intinya, termasuk kopi, makanan hewan peliharaan, dan makanan olahan di bawah merek-merek seperti Nespresso, Purina, dan KitKat.
Baca Juga: Roemah Koffie Rilis Koffie Tins, Dorong Ekspansi Bisnis dan Budaya
Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja saham Nestle tertinggal dibandingkan para pesaing seperti Unilever dan Danone, di tengah pertumbuhan penjualan yang melambat dan revisi target bisnis.
Tekanan juga datang dari kenaikan harga komoditas serta meningkatnya persaingan dari merek dagang swasta.
CEO baru Nestle, Laurent Freixe, yang menjabat sejak September, berkomitmen melakukan penyederhanaan strategi perusahaan. Ia menyatakan bahwa sejumlah akuisisi di masa lalu telah "melemahkan struktur" Nestle.
"Kami menginginkan inovasi yang lebih sedikit, tapi lebih besar dan berdampak," ujarnya. Kopi disebut sebagai salah satu kategori dengan peluang pertumbuhan paling jelas.
Produk Baru: Nescafe Espresso Concentrate
Inovasi terbaru Nestle adalah peluncuran Nescafe Espresso Concentrate, konsentrat kopi cair yang dirancang sebagai dasar pembuatan kopi dingin di rumah.
Produk ini dikembangkan di akselerator R&D perusahaan dan diuji coba lebih dulu di jaringan ritel Kroger di AS sebelum diluncurkan secara luas.
Berbeda dari mayoritas produk kopi dingin lain yang dikemas dalam format siap minum (ready-to-drink/RTD), produk ini mengedepankan fleksibilitas.
Konsumen dapat mencampurkan konsentrat ini dengan air, susu, limun, atau bahan lain sesuai selera.
Baca Juga: Fore Kopi (FORE) Raup Rp 354 Miliar Usai Melantai di BEI, Bidik Bisnis Kopi Premium
"Kebanyakan anak muda tumbuh dengan kopi dingin. Mereka menginginkan rasa, tekstur, dan berbagai tambahan dalam minuman mereka," kata Howat.
Produk ini pertama kali diluncurkan di Australia pada akhir 2024 dan kini telah berekspansi ke Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jepang, China, dan Singapura, dengan rencana memasuki pasar lain dalam waktu dekat.
Untuk mendukung pemasaran, Nescafe juga berkolaborasi dengan influencer media sosial seperti Zach King.
"Ini membawa merek Nescafe ke ranah yang benar-benar baru," kata Howat.
Alternatif Non-Alkohol
Selain menyasar pasar kopi dingin, Nestle juga melihat peluang untuk memperluas konsumsi kopi ke ranah sosial malam hari, sebagai alternatif minuman beralkohol.
Perusahaan mencermati tren di kalangan Gen Z yang cenderung mengonsumsi alkohol lebih sedikit dibanding generasi sebelumnya.
Baca Juga: Ekspansi Bisnis Kopi Kenangan ke Australia Jadikan Kopi Kenangan Mendunia
Meski survei terbaru dari ISWR menyebut bahwa pengurangan konsumsi alkohol lebih disebabkan oleh krisis biaya hidup ketimbang preferensi gaya hidup sehat, Nestle tetap melihat peluang untuk memposisikan kopi sebagai minuman dewasa yang cocok untuk berbagai momen sosial.
"Ketika anak muda bersosialisasi di malam hari, mereka ingin minum sesuatu yang terasa dewasa, tetapi tidak mengandung alkohol," jelas Howat.
"Ini membuka peluang bagi Nescafe untuk menghadirkan produk dingin, dekafeinasi, atau varian yang memanjakan untuk menjangkau segmen tersebut."