Sumber: livemint.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Miliarder sekaligus pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, merekomendasikan para investor untuk menempatkan hingga 15% dari portofolio mereka dalam bentuk emas, di tengah reli harga logam mulia yang menembus rekor baru di atas US$4.000 per ons.
“Emas adalah alat diversifikasi yang sangat baik dalam portofolio,” ujar Dalio saat berbicara di Greenwich Economic Forum di Connecticut, Selasa (7/10/2025).
“Jika dilihat dari perspektif alokasi aset strategis, Anda mungkin sebaiknya memiliki sekitar 15% portofolio dalam emas, karena emas berkinerja sangat baik ketika bagian tipikal dari portofolio mengalami penurunan,” tambahnya.
Harga Emas Cetak Rekor Baru di Atas US$4.000 per Ons
Pernyataan Dalio muncul seiring harga emas berjangka di New York menembus rekor tertingginya pada Selasa (7/10/2025).
Baca Juga: Emas Mengilap di Tengah Kekacauan Global: Harga Spot Tembus US$4.000 per Ounce
Menurut laporan Associated Press (AP), kontrak emas di bursa Comex naik 0,79%, melampaui level US$4.000 per ons, dibandingkan penutupan sebelumnya di US$3.976,30.
Lonjakan ini menegaskan tren penguatan harga emas sepanjang tahun 2025, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, ketegangan geopolitik, serta kekhawatiran terhadap inflasi dan pelemahan dolar AS.
Dalio Bandingkan Kondisi Saat Ini dengan Era 1970-an
Dalio menilai situasi ekonomi global saat ini mirip dengan awal tahun 1970-an, ketika inflasi tinggi, utang besar, dan pengeluaran pemerintah yang masif mengikis kepercayaan terhadap aset berbasis uang kertas.
“Keadaannya sangat mirip dengan awal tahun ’70-an ... di mana Anda menaruh uang Anda?” ujar Dalio.
“Ketika Anda menyimpan uang dan menempatkannya dalam instrumen utang, sementara pasokan utang begitu besar, instrumen tersebut tidak lagi menjadi tempat penyimpanan kekayaan yang efektif,” katanya.
Berbeda dari Strategi Portofolio Konvensional
Rekomendasi Dalio berbeda dari nasihat investasi tradisional yang biasa menyarankan pembagian 60% saham dan 40% obligasi.
Baca Juga: Rekor Anyar, Harga Emas Tembus US$ 4.000 per troi ons untuk Pertama Kalinya
Biasanya, porsi untuk aset alternatif seperti emas dan komoditas lain hanya berada di kisaran satu digit kecil, karena tidak menghasilkan pendapatan pasif.
Namun, sejumlah investor besar mulai beralih ke strategi yang lebih defensif. Jeffrey Gundlach, CEO DoubleLine Capital, baru-baru ini bahkan menyarankan agar investor menempatkan hingga 25% portofolio di emas, dengan alasan tekanan inflasi dan pelemahan dolar AS.
Emas Sebagai Pelindung Nilai di Tengah Ketidakpastian
Menurut Dalio, emas berfungsi sebagai lindung nilai (hedge) terhadap pelemahan nilai mata uang dan gejolak geopolitik.
“Emas adalah satu-satunya aset yang bisa Anda pegang tanpa harus bergantung pada pihak lain untuk membayar Anda,” tegasnya.
Dengan terus meningkatnya ketegangan global dan risiko moneter, pandangan Dalio ini memperkuat persepsi bahwa emas tetap menjadi aset aman (safe haven) utama di tengah dunia yang semakin tidak pasti.