kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

RBA beri sinyal penurunan bunga


Rabu, 20 November 2013 / 07:00 WIB
RBA beri sinyal penurunan bunga
ILUSTRASI. ACT menilai, pencabutan izin PUB harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial RI No 8/2021. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso


Sumber: Bloomb | Editor: Dessy Rosalina

SYDNEY. Bayang-bayang pelambatan ekonomi masih menjadi momok menakutkan. Tak terkecuali bagi Australia. Atas dasar itulah, kebijakan pelonggaran moneter masih menjadi idola bank sentral Australia (RBA). Di penghujung tahun 2013, RBA memberi sinyal penurunan suku bunga acuan lebih lanjut.

Sekadar menyegarkan ingatan, suku bunga acuan Australia atawa RBA rate saat ini bertengger di level 2,5%. Ini adalah suku bunga acuan terendah sepanjang masa. Namun, rencana pemangkasan suku bunga ini masih terhadang oleh penguatan nilai tukar mata uang dollar Australia terhadap dollar Amerika Serikat (AS). "Tidak menutup kemungkinan bagi RBA untuk mengurangi suku bunga lebih lanjut," tulis RBA, seperti dikutip Bloomberg.

Hitungan UBS AG, dollar Aussie saat ini lebih mahal (overvalued) sekitar 6%. Penguatan dollar Kangguru yang berlebihan ini menciderai sejumlah industri, terutama manufaktur. Yang pasti, kebijakan RBA bakal tergantung sejumlah indikator. Di Oktober, angka pengangguran sebesar 5,7%. Di periode yang sama, tingkat inflasi sebesar 2,2%. “Kami mencatat bahwa suku bunga yang lebih rendah diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi," jelas RBA.


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×