Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform penyedia jasa pemesanan dan manajemen hotel asal Singapura, RedDoorz telah mengumpulkan dana sebesar US$ 70 juta dalam rencana penggalangan dana jilid dua yang dilakukan perusahaan pada tahun ini.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan pelancong domestik yang kian aktif mencari pilihan akomodasi dengan tarif murah.
Perusahaan ekuitas swasta di Singapura, Asia Partners yang menjadi memimpin pencarian dana ini bekerjasama dengan Rakuten Capital Jepang dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, sebuah perusahaan patungan antara Mirae Financial Group asal Korea Selatan dan Naver Corporation dan beberapa investor eksisting.
Dalam artikel yang dimuat Reuters, Senin (19/8) RedDoorz menyatakan dana tersebut akan dipakai untuk rencana ekspansi ke segmen pasar baru, meningkatkan program pelatihan staf hotel dan membangun pusat teknologi kedua di Vietnam setelah sebelumnya di India.
Baca Juga: Bisnis lesu, Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) andalkan klien korporat
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2015 ini tercatat sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 45 juta dalam putaran seri B pada bulan April 2019, dipimpin oleh perusahaan modal ventura asal China Qiming Venture Partners.
Dalam strategi pengembangan bisnisnya, RedDoorz bekerja dengan pemilik hotel kecil untuk memberikan pelatihan kepada staf dan memastikan layanan dan fasilitas pada properti yang menjadi mitra sesuai dengan standar perusahaan.
Tentunya, hal ini berhasil memasarkan hotel kelas bawah dengan label merek RedDoorz lewat platform digital. Lewat cara ini, perusahaan dapat memperoleh bagi hasil dengan para pemilik hotel kecil.
Baca Juga: RedDoorz targetkan 1 Juta pemesanan di akhir 2019
Namun, RedDoorz juga memiliki pesaing dengan model serupa seperti OYO di India, yang didukung oleh SoftBank Group dan terbukti berkembang pesat di luar negeri.
"600 juta orang menjadi makmur, murni dari sudut pandang peluang. Itu mencapai skala yang jauh dapat melampaui banyak pasar dalam banyak hal, termasuk di India," ujar Chief Executive Officer dan pendiri RedDoorz Amit Saberwal.
Pihaknya juga berencana untuk memiliki sebanyak 2.000 hotel pada akhir tahun ini dan 15.000 hotel di Asia Tenggara pada tahun 2020 dari 1.400 hotel saat ini.