Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Regulator pasar modal Amerika Serikat menggugat Chief Executive Elon Musk melakukan fraud dan memintanya keluar dari Tesla. US Securities and Exchange Commission (SEC) menyebut, Musk telah memberikan pernyataan yang salah dan menyesatkan terkait rencana menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup yang dia posting di Twitter bulan lalu.
Tesla, perusahaan mobil listrik dengan penjualan yang melempem, bernilai US$ 50 miliar saat ini karena investor percaya dengan kepemimpinan Musk ketimbang kinerja perusahaan.
Musk pada 7 Agustus lalu menyatakan pada 22 juta pengikut Twitternya, bahwa dia ingin menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup. Dia ingin membeli saham dari investor publik dengan harga US$ 420 per saham, dan bahwa sumber dana untuk tender offer tersebut sudah aman.
Dalam gugatannya, SEC mengatakan, Musk sudah menghitung bahwa tawaran US$ 420 premium 20% dari penutupan hari tersebut. Dan bahwa, angka tersebut cukup lucu bagi dia dan pacarnya, karena terkait dengan mariyuana.
"Musk tahu atau mungkin lalai tidak mengetahui bahwa twitnya terkati Tesla go private dengan pembelian US$ 420 per saham adalah salah dan menyesatkan, mengingat dia tidak pernah melakukan diskusi terkait transaksi ini dengan pemberi sumber dana manapun," tulis SEC.
SEC juga bilang, Musk hanya bertemu kurang dari satu jam dengan "calon pembeli" yaitu Public Investment Fund yang merupakan perwakilan tangan investasi Arab Saudi, dalam kunjungan ke pabrik Tesla 31 Juli. Dikabarkan, PIF sempat menyatakan minat membeli saham Tesla secara private jika kondisinya "masuk akal".
Terkait gugatan ini, Musk mengaku tak bersalah. "Langkah SEC yang tidak tepat ini telah membuat saya sedih dan kecewa. Saya selalu mengambill langkah dari sisi kebenaran, transparansi, dan investor. Integritas adalah nilai paling penting dalam hidup saya," katanya, seperti dikutip Reuters.