Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Regulator penerbangan sipil New Delhi telah memerintahkan Air India untuk memberhentikan tiga pejabat dari jabatan mereka atas "kegagalan sistemik", menurut arahan yang dilihat oleh AFP pada hari Sabtu (21/6), saat maskapai itu diawasi ketat setelah kecelakaan yang mematikan.
Instruksi dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) tidak merinci apakah instruksi itu terkait dengan kecelakaan pada tanggal 12 Juni di Ahmedabad, yang menewaskan semua kecuali satu dari 242 orang di dalamnya. Setidaknya 38 orang lainnya tewas di darat.
Arahan DGCA mencatat bahwa pengungkapan sukarela maskapai menunjuk pada kegagalan sistemik dalam penjadwalan kru, pemantauan kepatuhan, dan akuntabilitas internal.
"Yang menjadi perhatian khusus adalah tidak adanya tindakan disiplin yang ketat terhadap pejabat kunci yang secara langsung bertanggung jawab atas kelalaian operasional ini," kata perintah tersebut, yang dikeluarkan pada hari Jumat.
Baca Juga: PM Thailand Tidak Akan Mengundurkan Diri atau Membubarkan Parlemen
"Pejabat-pejabat ini telah terlibat dalam kelalaian yang serius dan berulang," katanya.
Regulator telah memerintahkan Air India untuk mencopot tiga pejabat yang disebutkan dalam perintah tersebut dari semua peran dan tanggung jawab yang terkait dengan penjadwalan kru, mengambil tindakan disipliner, dan melaporkan langkah-langkah yang diambil dalam waktu 10 hari.
Pelanggaran di masa mendatang juga dapat mengakibatkan "penangguhan lisensi".
Maskapai penerbangan tersebut mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah melaksanakan perintah tersebut.
"Air India berkomitmen untuk memastikan bahwa ada kepatuhan total terhadap protokol keselamatan dan praktik standar," katanya dalam sebuah pernyataan.
Penyelidik sedang berusaha mencari tahu penyebab pesawat yang menuju London itu jatuh ke tanah beberapa saat setelah lepas landas di Ahmedabad.
Air India mengatakan pada hari Kamis bahwa pesawat Boeing 787-8 Dreamliner terawat dengan baik dan bahwa pilotnya adalah penerbang yang ulung.
Perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan telah ditemukan dari lokasi kecelakaan.
Baca Juga: Erdogan Sebut Serangan Israel Bertujuan untuk Menyabotase Perundingan Nuklir Iran
