Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Kecelakaan Air India beberapa menit setelah lepas landas dari Ahmedabad merupakan kecelakaan fatal pertama pesawat Boeing 787-8. Situasi ini membuat pengawas dari Amerika Serikat akan dilibatkan dalam penyelidikan.
Pesawat 787 Dreamliner yang dioperasikan Air India yang terbang dari Bandara Ahmedabad ke London Gatwick jatuh beberapa menit setelah lepas landas di Ahmedabad, Gujarat.
Pesawat yang membawa 230 penumpang dan 12 awak itu jatuh beberapa menit setelah lepas landas pada pukul 13:30 siang waktu setempat.
Mengutip Indian Express per hari Jumat (13/6), setidaknya 265 jenazah telah tiba di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad dari lokasi jatuhnya pesawat Air India.
Kecelakaan ini akan diselidiki oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB), kantor yang merupakan bagian dari Kementerian Penerbangan Sipil (MoCA).
AAIB menyelidiki semua kecelakaan pesawat serius yang terjadi di wilayah udara India. Badan ini diharapkan mengeluarkan laporan investigasi dalam waktu satu tahun setelah kecelakaan.
Tidak hanya itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) juga mengumumkan bahwa mereka akan memimpin tim penyelidik AS yang akan berangkat ke India untuk membantu AAIB.
Baca Juga: Pilot Pesawat Air India yang Jatuh di Ahmedabad Ternyata Sudah Masuk Masa Pensiun
Kecelakaan Fatal Pertama Boeing 787
Pihak Boeing mengatakan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan Air India terkait penerbangan AI-171 dan siap mendukung maskapai tersebut.
Pesawat Boeing 787 berusia 11 tahun, dengan registrasi VT-ANB, mengoperasikan penerbangan AI-171 antara Ahmedabad dan bandara London Gatwick.
Ini adalah kecelakaan pesawat berbadan lebar pertama bagi maskapai penerbangan India dalam empat dekade. Kasus terakhir adalah pengeboman Boeing 747 ‘Kanishka’ Air India pada bulan Juni 1985. Ini juga merupakan kecelakaan Boeing 787 pertama di dunia.
Menurut data pelacakan penerbangan, sinyal dari pesawat hilang pada ketinggian hanya 625 kaki, beberapa saat setelah lepas landas. Kemudian pesawat turun dengan kecepatan vertikal 475 kaki per menit dan jatuh.
Baca Juga: Saham Boeing Anjlok Lebih dari 4% Pasca Kecelakaan Air India
Menurut regulator keselamatan penerbangan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA), pilot memberikan panggilan Mayday kepada kontrol lalu lintas udara (ATC) bandara Ahmedabad saat lepas landas, setelah itu pesawat jatuh di luar perimeter bandara.
Berdasarkan penyelidikan awal, pesawat itu membawa banyak bahan bakar untuk penerbangan jarak jauh, yang membuat ledakan itu semakin dahsyat.
Menteri Dalam Negeri, Amit Shah, mengatakan bahwa suhu di pesawat Air India yang jatuh di Ahmedabad sangat tinggi akibat pembakaran bahan bakar sehingga tidak ada peluang untuk menyelamatkan orang.
"Ada 1,25 lakh liter bahan bakar di dalam pesawat dan terbakar sehingga mustahil untuk menyelamatkan siapa pun," kata Amit Shah.
Tonton: Indonesia Beli 48 Jet Tempur KAAN Buatan Turki, Cek Keunggulannya