Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit perdagangan barang Amerika Serikat (AS) melonjak ke rekor tertinggi pada tahun 2018 karena permintaan domestik yang kuat. Kebijakan "America First" dan menaikkan tarif impor barang dari China oleh Presiden Donald Trump tak ampuh menekan defisit perdagangan barang.
Seperti dilansir Reuters, Departemen Perdagangan AS, Rabu (6/3) menyebutkan, defisit perdagangan barang AS melonjak 12,4% pada bulan Desember 2018. Lonjakan ini berkontribusi terhadap rekor defisit perdagangan barang AS senilai US$ 891,3 miliar di sepanjang tahun lalu.
Adapun total defisit perdagangan AS secara keseluruhan di tahun 2018 meningkat 12,5% menjadi US$ 621,0 miliar. Defisit perdagangan AS ini terbesar sejak 2008.
"Defisit perdagangan meledak tahun lalu meskipun ada upaya pemerintahan Trump untuk membuat Amerika hebat lagi, dan tren itu tidak mungkin membaik pada 2019," kata ekonom Chris Rupkeychief seperti dikutip Reuters.
Trump memang menerapkan kebijakan proteksionis di sektor perdagangan untuk melindungi manufaktur AS dari persaingan asing yang tidak adil. Trump telah berjanji pada saat kampanye dan menjadi presiden untuk mengurangi defisit dengan menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan bebas.
Gedung Putih berpendapat, mengurangi defisit perdagangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi AS ke level 3% secara berkelanjutan.
Pemerintah AS juga berusaha merangsang ekonomi dengan paket pemotongan pajak senilai US$ 1,5 triliun untuk mendorong pengeluaran konsumen dan bisnis. Namun, pemotongan pajak ini juga berandil mengerek barang-barang impor ke rekor tertinggi yakni sebanyak US $ 2,6 triliun pada 2018 lalu.
Padahal di tahun lalu, AS mengenakan tarif barang senilai US$ 250 miliar yang diimpor dari China. Negeri Panda kemudian membalas dengan bea atas produk-produk Amerika senilai US$ 110 miliar, termasuk kedelai dan komoditas lainnya.
Trump telah menunda tarif impor Tiongkok senilai US$ 200 miliar karena negosiasi untuk menyelesaikan perang dagang masih berlanjut.
Defisit perdagangan barang AS dengan China sendiri meningkat 11,6% ke level tertinggi sepanjang masa, yaitu US$ 419,2 miliar pada 2018.
"Kebijakan fiskal pemerintah AS justru telah membantu meningkatkan defisit perdagangan," kata Scott Paul, President of the Alliance for American Manufacturing di Washington.
Sementara ekspor barang AS mencapai US$ 1,7 triliun pada tahun 2018. Namun ekspor AS menurun dalam tiga bulan terakhir dibebani oleh perselisihan perdagangan AS-China, melambatnya permintaan global, serta penguatan kurs dollar AS yang membuat barang-barang buatan Amerika kurang kompetitif di pasar internasional.