kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%

Reli Bitcoin Mendingin karena Trump Tak Sebut Kebijakan Terkait Kripto


Selasa, 21 Januari 2025 / 20:34 WIB
Reli Bitcoin Mendingin karena Trump Tak Sebut Kebijakan Terkait Kripto
ILUSTRASI. Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, termasuk token baru yang diberi nama Donald Trump ($TRUMP), mengalami penurunan.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SINGAPORE/PARIS. Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, termasuk token baru yang diberi nama Donald Trump ($TRUMP), mengalami penurunan pada Selasa.

Penurunan ini terjadi setelah pidato pelantikan Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat tidak menyebutkan rencana atau kebijakan terkait cryptocurrency.

Pergerakan Pasar Bitcoin

Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, mencapai rekor tertinggi US$109.071 pada Senin, bertepatan dengan pelantikan Trump. Namun, harganya mulai terkoreksi dan diperdagangkan di angka US$102.546,13 pada Selasa pagi. Meski mengalami penurunan, Bitcoin masih mencatatkan kenaikan sekitar 9,5% sejak awal bulan.

Baca Juga: Trump's World Liberty Financial Curi Perhatian Publik dengan Membeli Jutaan Bitcoin

Token $TRUMP, yang diluncurkan pada Jumat malam, juga mengalami penurunan signifikan. Setelah mencapai puncak harga sekitar US$75 pada Senin, token ini diperdagangkan di angka US$37,98 menurut data CoinMarketCap.

Harga ini jauh di atas nilai awal peluncurannya sebesar US$6,50, tetapi penurunan hampir 50% dari puncaknya menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.

Kekecewaan Pasar

Ketiadaan kebijakan atau komentar terkait cryptocurrency dalam pidato pelantikan maupun perintah eksekutif awal Trump mengecewakan banyak investor kripto.

"Pasar aset digital kecewa karena tidak disebutkan dalam pidato pelantikan maupun kebijakan hari pertama," kata Geoffrey Kendrick, Kepala Penelitian Aset Digital di Standard Chartered. Ia memperkirakan Bitcoin bisa turun lebih lanjut hingga di bawah US$100.000 jika tidak ada berita positif terkait kebijakan kripto dari pemerintahan Trump.

Matthew Dibb, Chief Investment Officer di Astronaut Capital, menilai bahwa antisipasi tinggi terhadap langkah Trump di sektor kripto justru memicu koreksi harga.

Baca Juga: Jika Anda Investasi US$1.000 Bitcoin Awal 2025, Segini Jumlahnya Sekarang

"Investor berharap adanya langkah konkret seperti cadangan strategis Bitcoin atau pelonggaran regulasi, namun tampaknya kebijakan ini akan digulirkan secara bertahap, bukan langsung dalam beberapa hari," terangnya.

Penurunan harga Bitcoin juga memengaruhi produk investasi terkait kripto, seperti ETF (Exchange-Traded Fund). ETF Bitcoin ChinaAMC, misalnya, mencatat penurunan hampir 6%.

Isu Konflik Kepentingan dalam Token $TRUMP

Peluncuran token $TRUMP dan $MELANIA, yang diinisiasi menjelang pelantikan Trump, memicu kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan.

Sebanyak 80% token $TRUMP dimiliki oleh CIC Digital, afiliasi bisnis Trump, dan entitas bernama Fight, Fight, Fight. Perusahaan ini menyatakan bahwa token mereka bukan investasi atau sekuritas, melainkan ekspresi dukungan terhadap nilai-nilai yang diwakili simbol $TRUMP.

Trump sebelumnya berjanji menyerahkan pengelolaan asetnya kepada anak-anaknya, tetapi sifat transparansi yang rendah dalam proyek kripto memunculkan kekhawatiran baru.

Baca Juga: Trump Dikecam Keras, Peluncuran Memecoin Diduga Hanya untuk Kepentingan Pribadi

Perubahan Regulasi Kripto di Bawah Pemerintahan Trump

Meski belum ada kebijakan konkret terkait kripto, pemerintahan Trump menunjukkan tanda-tanda mendukung sektor ini. Ia menunjuk Mark Uyeda sebagai penjabat ketua SEC dan berencana mengangkat Paul Atkins, mantan Komisaris SEC, sebagai pemimpin tetap regulator tersebut.

Atkins dikenal sebagai pendukung pelonggaran aturan terhadap aset digital, sementara Uyeda secara terbuka mengkritik SEC sebelumnya yang gagal memberikan panduan jelas bagi perusahaan kripto.

Langkah ini diharapkan dapat mengubah pendekatan regulasi terhadap industri kripto, yang selama pemerintahan Biden dianggap terlalu ketat.

Selanjutnya: Belanja Barang Branded Lebih Hemat dengan Funds with Benefit dari Jenius

Menarik Dibaca: Bank BCA Bantu 2.000 UMKM Dapatkan Sertifikat Halal



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×