Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pertengahan Januari 2025, banyak yang mulai meragukan kelanjutan rally Bitcoin (BTC) setelah sempat mengalami penurunan signifikan, dengan kekhawatiran bahwa cryptocurrency terkemuka dunia ini mungkin baru akan menemukan pijakannya kembali pada level sekitar US$80.000.
Namun, Bitcoin dengan cepat mendapatkan momentum kembali setelah sempat turun di bawah US$90.000 dan memasuki fase kenaikan yang kuat, mendorong harga Bitcoin melampaui US$108.000 pada 20 Januari, sebelum sedikit menurun menjadi US$107.323 pada saat penulisan ini.
Kinerja Bitcoin Sejak Awal Tahun
Memulai tahun 2025 dengan harga sekitar US$93.500, bahkan investasi Bitcoin yang dilakukan pada tanggal 1 Januari memberikan keuntungan yang signifikan. Sebagai contoh, investasi sebesar US$1.000 pada tanggal tersebut kini telah mengalami apresiasi sebesar 14,78%, menjadi US$1.147,84—yang berarti profit hampir US$148 dalam waktu kurang dari tiga minggu.
Baca Juga: 2 Saham Warren Buffett yang Layak Dibeli dan Hold Selamanya
Lebih menguntungkan lagi, bagi mereka yang membeli pada titik terendah pada 13 Januari, saat harga Bitcoin tercatat di US$89.260, investasi mereka akan bernilai US$1.202,36, dengan kenaikan sebesar 20,24%.
Proyeksi untuk Bitcoin di 2025
Seiring dengan rally yang terus berlanjut, hampir semua pembeli Bitcoin, baik individu maupun institusi, berada dalam posisi untung. Bahkan mereka yang membeli di titik tertinggi sepanjang masa masih berada pada posisi mendekati titik impas, dengan kemungkinan besar akan segera menikmati keuntungan lebih besar.
Berdasarkan berbagai proyeksi, 2025 diperkirakan akan membawa Bitcoin mencapai harga tertinggi baru yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Beberapa prediksi menunjukkan harga Bitcoin dapat meraih titik terendah di sekitar US$150.000 dan titik tertinggi yang bisa mencapai lebih dari US$800.000, menjadikan Bitcoin sebagai aset terbesar di dunia, bahkan mengungguli emas.
Baca Juga: Trump Dikecam Keras, Peluncuran Memecoin Diduga Hanya untuk Kepentingan Pribadi
Apakah Rally Bitcoin Akan Berlanjut ke Februari?
Meskipun momentum rally Bitcoin sangat kuat, ada beberapa faktor eksternal yang perlu diperhatikan. Seperti yang sudah banyak diketahui, periode sideways trading dan retracement mendalam sering terjadi setelah rally besar.
Meskipun secara keseluruhan Bitcoin menunjukkan kenaikan yang signifikan sepanjang tahun 2024, cryptocurrency ini menghabiskan sebagian besar tahun tersebut dalam penurunan kecil.
Selain itu, rally yang terjadi saat ini sebagian besar didorong oleh faktor eksternal seperti data inflasi terbaru, yang meskipun mengungkapkan situasi yang berbahaya, ternyata lebih baik dari perkiraan dan bertindak sebagai katalisator bullish. Optimisme lainnya juga datang dari pelantikan Donald Trump.
Faktor Trump dan Potensi Dampaknya terhadap Bitcoin
Sebagian dari optimisme ini muncul karena janji Trump untuk menciptakan cadangan Bitcoin strategis di Amerika Serikat, yang berpotensi menjadi bagian dari ‘cryptocurrency reserve’ yang lebih besar dengan pendekatan ‘America-first’.
Baca Juga: Mengungkap Gurita Bisnis Donald Trump, dari Real Estate Hingga Dunia Hiburan
Meskipun ini masih jauh dari pasti dan belum ada konfirmasi jelas, para petaruh di Polymarket memperkirakan bahwa U.S. Bitcoin treasury bisa terbentuk dalam 100 hari pertama dengan kemungkinan sebesar 55%.
Namun, faktor Trump ini bisa menjadi pedang bermata dua. Keluarga Presiden sebelumnya sudah mendapat kritik dari sebagian komunitas kripto karena perilaku opportunistik mereka dalam meluncurkan serangkaian meme coin yang terkesan tidak serius dan bahkan cynis.
Jika perilaku seperti ini berlanjut, bisa saja merusak reputasi Trump sebagai figur yang mendukung cryptocurrency, terutama jika langkah ini berujung pada skema pump-and-dump yang biasa terjadi dalam pasar kripto.