Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump, yang dikenal sebagai Presiden ke-45 dan ke-47 Amerika Serikat, juga memiliki perjalanan panjang di dunia bisnis yang mencakup berbagai sektor, termasuk real estate, hiburan, dan branding.
Sebagai seorang pengusaha yang telah membangun berbagai perusahaan, Trump tidak hanya berfokus pada pengembangan properti tetapi juga mengembangkan citra pribadinya menjadi sebuah merek global yang dikenal luas.
Awal Karier Bisnis Donald Trump
Mengutip britannica, Donald Trump lahir pada 14 Juni 1946 di New York, Amerika Serikat, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnya, Fred Trump, adalah seorang pengembang real estate sukses yang membangun ribuan unit rumah dan apartemen di kawasan New York, khususnya di Queens dan Brooklyn.
Baca Juga: Daftar Lengkap Presiden Amerika Serikat, dari George Washington hingga Donald Trump
Di bawah bimbingan sang ayah, Donald memulai karier bisnisnya setelah lulus dari University of Pennsylvania pada tahun 1968 dengan gelar sarjana ekonomi.
Pada tahun 1974, Trump mengambil alih perusahaan keluarga yang kemudian dikenal dengan nama Trump Organization. Perusahaan ini menjadi pilar utama dalam perjalanan bisnisnya, mengembangkan berbagai properti residensial dan komersial di seluruh Amerika Serikat.
Salah satu proyek pertama yang mencuri perhatian adalah akuisisi Hotel Commodore yang rusak dan mengubahnya menjadi Grand Hyatt Hotel pada tahun 1980. Proyek ini menjadi langkah besar Trump di industri perhotelan.
Ekspansi Bisnis: Dari Real Estate ke Kasino
Pada tahun 1980-an, Trump mulai memperluas portofolio bisnisnya ke sektor perhotelan mewah dan kasino. Di Atlantic City, New Jersey, ia mengembangkan beberapa kasino besar, termasuk Trump Plaza, Trump Castle, dan Trump Taj Mahal, yang pada saat itu menjadi kasino terbesar di dunia.
Meskipun industri kasino menjanjikan keuntungan besar, Trump tidak selalu mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa bisnis kasino miliknya mengalami kebangkrutan pada awal 1990-an, yang membuatnya terpaksa melakukan restrukturisasi utang dan menjual beberapa aset penting.
Trump juga mengembangkan berbagai proyek di Manhattan, termasuk Trump Tower yang menjadi simbol kesuksesan dalam dunia properti. Gedung setinggi 58 lantai ini bukan hanya menjadi kantor pusat Trump Organization, tetapi juga tempat tinggal pribadi Trump.
Selain itu, Trump juga membeli properti mewah lainnya seperti Plaza Hotel di New York dan Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, yang kelak menjadi salah satu tempat paling terkenal yang dimilikinya.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok, Pasar Kripto Mengalami Likuidasi US$1 Miliar dalam 24 Jam
Diversifikasi Bisnis dan Brand Merek Trump
Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Trump mulai mendiversifikasi bisnisnya lebih jauh, dengan menjadikan nama "Trump" sebagai merek dagang global. Merek ini digunakan untuk berbagai produk dan layanan, mulai dari pakaian, parfum, hingga barang-barang mewah seperti furnitur.
Selain itu, Trump juga mengembangkan sejumlah proyek internasional, seperti Trump International Hotel and Tower di Chicago dan Trump World Tower di New York.
Namun, tidak hanya dalam sektor properti dan barang-barang mewah, Trump juga memperluas mereknya ke dunia hiburan. Pada tahun 2004, ia memulai perannya sebagai pembawa acara dalam acara realitas The Apprentice, yang sangat sukses dan menghasilkan hampir US$200 juta bagi Trump selama 16 tahun.
Acara ini semakin memperkuat citra Trump sebagai seorang pengusaha cerdas dan sukses, serta memberikan platform untuk ekspansi merek "Trump" di berbagai bidang lainnya.
Tantangan Bisnis dan Krisis Keuangan
Meskipun Trump dikenal karena ketangguhannya dalam menghadapi tantangan, bisnisnya tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 1990-an, ketika ekonomi AS mengalami resesi, Trump menghadapi kesulitan finansial besar.
Utangnya yang mencapai sekitar US$5 miliar membuat banyak bank menolak untuk memberikan kredit lebih lanjut. Beberapa bisnisnya, termasuk kasino dan hotel-hotel yang dikelola oleh Trump, terpaksa mengalami kebangkrutan. Namun, dengan bantuan restrukturisasi utang dan dukungan dari Deutsche Bank, Trump mampu bangkit kembali.
Baca Juga: Fantastis! Paket Hotel Mewah Pelantikan Trump Rp 1,2 Miliar Ludes dalam Waktu Singkat
Trump sebagai Merek dan Strategi Pemasaran
Salah satu aspek penting dari kesuksesan Trump dalam bisnis adalah kemampuannya untuk memasarkan dirinya sebagai merek. Trump tidak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha real estate, tetapi juga sebagai simbol kesuksesan dan gaya hidup mewah.
Nama "Trump" dipergunakan dalam berbagai produk dan usaha, mulai dari Trump University (sebuah lembaga pendidikan online) hingga Trump Financial (perusahaan pembiayaan).
Meskipun beberapa dari usaha ini berakhir dengan kontroversi—termasuk gugatan terkait penipuan yang melibatkan Trump University—Trump tetap dapat mempertahankan dan bahkan memperkuat citra mereknya di kalangan penggemar dan pelanggan setianya.