kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Jika Anda Investasi US$1.000 Bitcoin 7 Tahun Lalu, Ini Jumlah yang Dimiliki Hari Ini


Kamis, 26 September 2024 / 17:09 WIB
Jika Anda Investasi US$1.000 Bitcoin 7 Tahun Lalu, Ini Jumlah yang Dimiliki Hari Ini
ILUSTRASI. Jamie Dimon, CEO JPMorgan & Chase, telah lama dikenal sebagai salah satu eksekutif keuangan yang vokal menentang sektor cryptocurrency.


Sumber: Benzinga | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jamie Dimon, CEO JPMorgan & Chase, telah lama dikenal sebagai salah satu eksekutif keuangan yang vokal menentang sektor cryptocurrency.

Meskipun pandangannya terhadap Bitcoin dan cryptocurrency telah sedikit berubah seiring dengan perubahan strategi JPMorgan, sikap kritisnya terhadap industri ini masih tercatat dengan jelas dalam sejarah.

Kritik Awal terhadap Bitcoin

Pada 17 September 2017, dalam konferensi Barclays Global Financial Services, Dimon melontarkan kritik tajam terhadap Bitcoin. Ia menyebut Bitcoin sebagai “stupid” (bodoh) dan “dangerous” (berbahaya), bahkan mengklaim bahwa cryptocurrency tersebut merupakan sebuah penipuan.

Dimon menekankan bahwa jika ia mendapati salah satu karyawannya terlibat dalam transaksi Bitcoin, ia akan "memecat mereka dalam sekejap."

Baca Juga: Bagaimana Proyeksi Harga Bitcoin di Akhir 2024? Ini Kata CEO Triv

Pernyataan Dimon ini bukan hanya mengungkapkan ketidakpuasan terhadap cryptocurrency, tetapi juga mencerminkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh fenomena tersebut.

Dalam pidatonya, ia membandingkan lonjakan nilai Bitcoin dengan "Tulipmania" di Belanda pada abad ke-17, ketika harga umbi tulip melonjak tinggi sebelum akhirnya jatuh.

Prediksi Dimon tentang Masa Depan Bitcoin

Dimon memprediksi bahwa Bitcoin akan mengalami kehancuran. Ia menyatakan, "Anda tidak bisa memiliki bisnis di mana orang bisa menciptakan mata uang dari udara dan berpikir bahwa orang yang membelinya benar-benar pintar. Ini lebih buruk daripada umbi tulip."

Dia juga menambahkan, "Akan ada seseorang yang kehilangan uang di tempat lain – jangan minta saya untuk menjual pendek, itu bisa mencapai US$20.000 sebelum hal ini terjadi, tetapi akhirnya akan meledak."

Realitas Pasar Cryptocurrency

Meskipun Dimon memprediksi kehancuran Bitcoin, faktanya menunjukkan bahwa cryptocurrency tersebut telah berkembang pesat. Pada saat pernyataan Dimon, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$4.344,65.

Dengan investasi sebesar US$1.000 pada hari itu, seorang investor bisa membeli 0.2302 BTC. Kini, setelah tujuh tahun berlalu, nilai investasi tersebut telah melonjak menjadi sekitar US$14.574,14, mewakili keuntungan hipotetis sebesar +1,357.41%.

Baca Juga: Bitcoin Bisa Melaju ke Rekor Baru di Akhir Tahun

Sebagai perbandingan, investasi US$1.000 dalam SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY) hanya bernilai sekitar US$2.278,68 dalam periode yang sama, dengan keuntungan sebesar +127.9%.

Perubahan Pandangan Dimon

Meskipun tetap kritis terhadap Bitcoin selama bertahun-tahun, Dimon mulai menunjukkan sedikit kelonggaran dalam pandangannya.

Pada tahun 2023, ia masih menyerukan agar sektor cryptocurrency ditutup, namun laporan terbaru mengindikasikan bahwa JPMorgan kini memiliki eksposur terhadap Bitcoin melalui produk ETF Bitcoin. Ini menunjukkan adanya perubahan strategi yang lebih mengakomodasi realitas pasar cryptocurrency.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×