kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana Hong Kong akuisisi bursa efek London diperkirakan gagal


Kamis, 12 September 2019 / 21:07 WIB
Rencana Hong Kong akuisisi bursa efek London diperkirakan gagal
ILUSTRASI. Bursa Asia - China Hong Kong


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Rencana Bursa Saham Hong Kong (Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd/HKEX) untuk mengakuisisi London Stock Exchange Group Plc/LSEG sebesar US$ 36,6 miliar diperkirakan gagal.

Padahal, Hong Kong berencana menciptakan pasar bursa terbesar di Asia - Eropa yang buka selama 18 jam sehari dengan keyakinan Inggris Raya bisa menjadi pusat ekonomi global di tengah suramnya kebijakan Brexit.

Dilansir The Washington Post, Kamis (12/9), ada kekhawatiran, rencana Hong Kong akan mengacaukan bursa saham London sebagai penyedia data Refintiv.

Baca Juga: Sukses menjadi ratu parkir mobil dan properti di Hong Kong (1)

Padahal, pemegang saham LSEG menyukai kabar kesepakatan tersebut terlihat dari melonjaknya harga saham. Kemungkinan rencana Hong Kong akan terhalang oleh faktor politik dan kesepakatan pemegang saham.

Regulator Inggris juga tidak bisa menerima begitu saja pengambilalihan institusi Inggris oleh perusahaan milik Hong Kong. Mengingat, dampaknya akan meluas ke pasar keuangan global serta reputasi di antara dana yang diperdagangkan di bursa dari indeks FTSE Russel, dan regulator AS akan mempertimbangkan.

Akuisisi ini merupakan proporsi yang sensitif. London Stock Exchange Group Plc menjadi target pasar dan pernah menarik minat Deutsche Boerse AG Jerman tiga tahun lalu sampai Brussels memblokir kesepakatan.

Di wilayah Asia-Pasifik, tawaran Singapore Exchange Ltd. pada 2011 untuk ASX Ltd. namun ditolak oleh regulator Australia karena masalah kepentingan nasional.

Kepala Eksekutif HKEX Charlies Li mengatakan, perusahaannya sudah menjadi pemain global setelah mengakuisisi London Metal Exchange (LME) pada 2012 dan ini menjadi jadi fondasi bagi Hong Kong. Dalam hal ini, pemerintah Hong Kong hanya memiliki 5,9% saham tetapi menunjuk banyak Direktur.

Baca Juga: Hong Kong protests combine with Mid-Autumn lantern celebrations

Kesepatan akusisi ini juga memasukkan daftar keberhasilan HKEX telah mengambilalih London Metal Exchange, tempat perdagangan logam dasar terbesar di dunia, seperti aluminium di puncak siklus komoditas.

Mereka berjanji kepada anggota LME akan memiliki gudang di China untuk mengakses pasar logam besar negara itu. Tujuh tahun kemudian dan itu tidak terjadi, karena pihak berwenang China berusaha melindungi entitas komoditas lokal, termasuk Shanghai Futures Exchange dan Dalian Commodities Exchange.

Meski sukses mengakuisisi LME, Bursa Hong Kong ini perlu melakukan verifikasi lanjut. Karena bagaimanapun, volume di bursa telah merosot dan jatuh padahal ini merupakan bursa top dunia untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Terlebih, bisnis bursa saham bergantung pada peningkatan volume perdagangan yang terkomputerisasi. Dengan sedikit tumpang tindih dengan LSEG, Bursa Hong Kong tidak dapat mengandalkan hanya memotong biaya.

Baca Juga: Efek demo Hong Kong tak berkesudahan, Cathay Pacific pangkas frekuensi penerbangan

Kunci pertumbuhan untuk bursa saham adalah data fix income, mata uang dan ekuitas serta alat analitis yang mengirimkannya kepada investor. Itu sebabnya LSE mengejar Refinitiv.

Perkembangan HKEX bergantung pada strategi untuk menjadi pintu gerbang ke China melalui hubungan perdagangan saham dan obligasi. Tapi peranan ini berkurang ketika negara itu membuka akses langsung ke pasar, menghapus kuota pembelian global fund pada Selasa lalu.




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×