kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Rencana Israel Rebut Kota Gaza Picu Gelombang Kecaman Global


Jumat, 08 Agustus 2025 / 22:23 WIB
Rencana Israel Rebut Kota Gaza Picu Gelombang Kecaman Global
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Sebuah foto yang dirilis oleh Tentara Israel mengatakan menunjukkan tentara Israel melakukan operasi di lokasi yang diberikan sebagai wilayah Tel Al-Sultan, Provinsi Rafah, Gaza, dalam gambar yang dibagikan ini yang dirilis 2 April 2025. Kabinet keamanan Israel menyetujui rencana untuk merebut Kota Gaza, yang dinilai sebagai perluasan operasi militer di wilayah Palestina.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mendesak Israel mempertimbangkan kembali rencana masuk ke Kota Gaza. Arab Saudi, yang mensyaratkan pembentukan negara Palestina untuk normalisasi hubungan, mengutuk langkah pendudukan tersebut.

Huckabee menyatakan Presiden AS Donald Trump frustrasi atas sikap Hamas yang dinilai tidak mau mencari penyelesaian, serta menegaskan Hamas harus dilucuti dan tidak boleh terus berkuasa.

Tekanan internasional terhadap Israel kian besar, termasuk terkait krisis kemanusiaan di Gaza. Inggris, Kanada, dan Prancis bahkan menyatakan dapat mengakui negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB bulan depan.

Baca Juga: Ultimatum Israel: Gencatan Senjata Gaza Berakhir Jika Sandera Tak Dibebaskan Sabtu

Netanyahu menegaskan perang akan berlanjut hingga Hamas dilucuti. Namun, jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Israel mendukung penghentian perang melalui perjanjian diplomatik yang membebaskan sandera.

Forum Keluarga Sandera menilai pendudukan Gaza sama dengan meninggalkan sandera. Mereka menuduh kabinet keamanan mengorbankan sandera, tentara, dan masyarakat Israel demi tujuan politik.

“Ini hukuman mati bagi semua sandera yang masih ditahan,” ujar Danny Bukovsky, warga Tel Aviv.

Pendudukan penuh Gaza akan membatalkan keputusan Israel pada 2005 yang menarik pemukim dan pasukan dari wilayah tersebut, meski tetap mengendalikan perbatasan, wilayah udara, dan utilitasnya.

Selanjutnya: Gelar Pameran Dagang di Jakarta, Thailand Incar Negosiasi Capai THB 30 Juta Setahun

Menarik Dibaca: Lion Group Resmikan Lion Hub Halim, Perkuat Ekosistem Logistik Terintegrasi




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×