kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resep jitunya, bertumpu pada layanan prima (2)


Rabu, 13 September 2017 / 16:22 WIB
Resep jitunya, bertumpu pada layanan prima (2)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Thai lee merupakan pebisnis handal di bidang solusi teknologi di Amerika Serikat (AS). Meski pada awalnya wanita kelahiran tahun 1958 tersebut tidak mengenal dunia teknologi, berkat keuletan dan kesabaran mengelola karyawan, SHI Internasional berkembang pesat dan menjadi perusahaan non-publik terbesar ke-43 di Amerika Serikat. Lewat kepemilikan 40% saham SHI International, Lee telah mempu mencetak kekayaan hingga US$ 1,6 miliar.

Kemampuan Thai Lee mengembangkan bisnis patut diacungi jempol. Wanita kelahiran tahun 1958 ini berhasil menyulap perusahaan provider TI dengan karyawan hanya lima orang, menjadi raksasa penyedia solusi teknologi terkemuka di Amerika Serikat (AS).

Lewat entitas bisnisnya, Sofware House International atau SHI International, Lee mendapatkan predikat sebagai salah satu miliader wanita sukses di AS. Lewat kepemilikan 40% saham SHI International, Lee berhasil mengumpulkan kekayaan senilai US$ 1,6 miliar.

Kekayaan tersebut diperoleh dari kinerja perusahaan yang terus menanjak. Mengutip Forbes, pendapatan perusahaan tersebut kini mencapai US$ 7,5 miliar. Ini menjadikan SHI International menjadi perusahaan non-publik terbesar ke-43 di AS.

Beberapa produk unggulan yang saat ini ditawarkan SHI International adalah sejumlah solusi teknologi, semisal solusi komputasi awan. Kini, SHI International mempekerjakan 3.500 orang dan memiliki kantor cabang tersebar di sejumlah kawasan, semisal Amerika Utara, Eropa, serta Asia.

Kunci sukses Lee mengembangkan bisnis ini adalah mengutamakan loyalitas klien dan memberikan apresiasi yang layak untuk karyawan. Contoh sederhana apresiasi terhadap karyawan tersebut berupa tidak membeda-bedakan tempat parkir antara karyawan biasa dengan eksekutif. Perusahaan ini juga tidak memberikan tunjangan spesial bagi pekerjanya di level eksekutif.

Lee ingin memastikan seluruh karyawan perusahaannya merasa dihargai. Dia berharap, dengan hubungan mesra yang terbina antara pemilik dan pekerja, kinerja perusahaan bisa lebih optimal.

Salah satu bentuk loyalitas karyawan Lee ditunjukkan dengan melayani pelanggan dengan dedikasi yang tinggi, bahkan rela memakai hari liburnya untuk melayani kebutuhan konsumen.

Mengutip Forbes, SHI International mempunyai tingkat kesetiaan klien (retention rate) yang cukup tinggi dalam menggunakan jasa dan produk perusahaan. Hal ini karena Lee berusaha mencari solusi dan pelayanan terbaik untuk kenyamanan klien.

Dalam beberapa kesempatan, Lee selalu berusaha menekankan kepada karyawannya agar memperlakukan klien sebagai rekan, bukan hanya sekadar konsumen.

Selain itu, Lee juga berusaha mendengar keinginan dan keluh kesah pelanggan. Beberapa hal tersebut merupakan resep dibalik kesuksesan SHI International.

Kunci sukses lainnya adalah langkah SHI International masuk dan lebih fokus ke segmen bisnis kecil dan menengah pada sekitar tahun 2008. Mereka coba melebarkan sayap bisnis, setelah selama ini kental dikenal dengan mayoritas kliennya yang merupakan korporasi besar.

Berkat saran dari koleganya, Hal Jagger, Lee berhasil meningkatkan pendapatan dua digit. Potensi pasar yang sangat besar, yang menurut banyak pihak mencapai US$ 150 miliar hingga US$ 200 miliar, merupakan salah satu alasan kenapa Lee kian getol menggarap dan melebarkan sayap bisnis solusi teknologi ini.

Adapun tujuh tahun setelah segmen bisnis kecil menengah berdiri, SHI International berhasil meraup keuntungan di segmen tersebut sebesar US$ 1,6 miliar.

Beberapa kliennya saat ini tercatat tersebar di beberapa negara dengan total 17.500 pelanggan, termasuk perusahaan besar seperti IBM, Boeing, Johnson & Johnson, and AT&T.

Jika dilihat ke belakang, sebenarnya Lee tidak mempunyai ketertarikan di bidang teknologi. Oleh karena itu, ketika masuk ke perusahaan ini, Lee berusaha untuk beradaptasi terhadap pola dari bisnis di sektor teknologi.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×