kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Resesi Kian Mencekik Inggris


Rabu, 26 November 2008 / 10:51 WIB


Sumber: BBC |

INGGRIS. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) telah memberi peringatan akan perekonomian yang menurun kian tajam di Inggris pada tahun 2009.


Diprediksikan perekonomian di Inggris akan menyusut sebesar 1,1% tahun depan, lebih besar dari negara G7 lainnya. Sementara itu, tingkat pengangguran di Inggris juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan lebih dari 8% hingga akhir 2009, naik dari 5,5% pada tahun 2008.

Perekonomian AS diprediksikan akan menciut 0,9% tahun depan, dan Jerman sebesar 0,8%.

Pertumbuhan ekonomi di 30 negara yang tergabung dalam OECD dihitung bakalan melambat 0,4%, sebelum akhirnya nanti akan tumbuh sebesar 1,5% pada tahun 2010.

Negara-negara seperti Hongaria, Iceland, Ireland, Spanyol dan Turki, juga menjadi negara-negara yang paling kena dampak perlambatan perekonomian dunia. Perekonomian mereka justru yang paling terkena dampak krisis finansial, misalnya properti yang anjlok sangat tajam.

Dalam laporan pre-Budget, kanselir telah menerima bahwa perekonomian Inggris akan menyusut
0,75% hingga 1,25% tahun depan, tetapi ditegaskan pula bahwa Inggris masih lebih baik ketimbang negara-negara lain yang mengalami penurunan serupa.

OECD telah mendorong kebutuhan belanja pemerintah di negara-negara yang terkena dampak krisis global ini untuk menyurung pertumbuhan. “Melawan penurunan ekonomi yang sangat dalam, tambahan paket makro ekonomi sangatlah dibutuhkan,” kata OECD.

OECD memperkirakan, defisit di OECD area akan menjadi kian lebar dari 1,4% dari GDP pada tahun 2007 menjadi 3,8% pada tahun 2009. Itu sebabnya, untuk Inggris, OECD menegaskan bahwa risiko fiskal akan jauh lebih gemuk karena besarnya ongkos untuk bail out perbankan.
And it adds that when downturns are caused by banking crises, "the recovery is typically more anaemic than usual."

Terjun bebasnya perekonomian di Inggris ini merupakan yang paling besar sejak tahun 1980 dan sepertinya akan menggiring kenaikan tingkat pengangguran yang cukup tajam. Kondisi ini baru akan pulih pada semester kedua tahun 2010.

Pertumbuhan perdagangan dunia juga akan melambat secara drastis, dari 4,8% tahun ini menjadi 1,9% tahun 2009. Pasti, kondisi ini akan menghajar banyak negara berkembang.

Bagaimanapun juga, ekonomi yang kian layu dan efek dari harga komoditi yang menciut, akan membawa pada inflasi yang terus menyusut, dan meninggalkan ruang yang cukup besar untuk pemangkasan suku bunga.

Inilah prediksi perekonomian tahun 2009 versi OECD:

UK: -1.1%
US: -0.9%
Germany: -0.8%
France: -0.4%
Italy: -1.0%
Canada: -0.5%

sumber: OECD (% change in GDP)




TERBARU

[X]
×