Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan untuk pertama kalinya mengatakan, negeri ginseng berada di tengah-tengah "gelombang kedua" virus corona baru yang berfokus di Seoul yang padat penduduk, yang berasal dari liburan pada Mei lalu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) sebelumnya menyatakan, gelombang pertama di negara yang sedang bersitegang dengan tetangganya Korea Utara tersebut tidak pernah benar-benar berakhir.
Tetapi pada Senin (22/6), Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong menyebutkan, sudah menjadi jelas bahwa liburan akhir pekan pada awal Mei menandai awal gelombang kedua yang berfokus di Seoul, yang sebelumnya memiliki lonjakan kasus.
Baca Juga: Tak lagi catat kasus lokal corona, Thailand siap buka bandara untuk pelancong asing
"Di wilayah metropolitan (Seoul), kami percaya gelombang pertama adalah dari Maret hingga April dan Februari hingga Maret," kata Jeong seperti dikutip Reuters. "Lalu, kami melihat gelombang kedua yang dipicu liburan Mei telah berlangsung".
Pada akhir Februari lalu, Korea Selatan melaporkan puncak dengan lebih dari 900 kasus dalam sehari, dalam wabah terbesar pertama virus corona di luar China. Kampanye pelacakan dan pengujian intensif mengurangi angka menjadi satu digit pada akhir April.
Tetapi, Korea Selatan melonggarkan pedoman jarak sosial pada awal Mei, dan kasus-kasus baru bermunculan, sebagian infeksi di kalangan anak muda yang mengunjungi klub malam dan bar di Seoul selama liburan akhir pekan pada awal Mei.
Baca Juga: Korea Utara siap gelar parade militer berskala besar, pamer rudal balistik baru?
Salah perkiraan