Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang menaruh perhatian serius pada kebangkitan China. Baik itu kebangkitan ekonomi dan terlebih militer Tiongkok yang kian agresif dan mengintimidasi sejumlah negara tetangganya tak terkecuali Jepang.
Melihat situasi itu, Jepang memodifikasi Kapal Angkatan Laut JS Izumo DDH 183 menjadi kapal induk.
Saat ini, Angkatan Laut Jepang memiliki dua kapal induk helikopter kelas Izumo, termasuk DDH-183 Izumo dan DDH-184, keduanya akan dikonversi menjadi kapal induk.
Baca Juga: Pamer kekuatan militer, pengamat: China belum memenangkan Laut China Selatan
Rencana tersebut, mengutip Navyrecognition.com, Jumat (3/7), telah direncanakan sejak Desember 2018 silam. Kala itu, Kabinet Jepang memberikan persetujuan untuk mengubah kapal itu menjadi kapal induk yang mampu mengoperasikan STOVL F-35B.
Gayung bersambut, pada 30 Desember 2019, Kementerian Pertahanan Jepang menyetujui anggaran FY2020 yang akan membiayai perbaikan kelas Izumo untuk bisa didaratkan pesawat tempur sekelas F-35B.
Sebelumnya, pada Februari 2018, Jepang juga berencana mengakuisisi 40 pesawat tempur F-35B, varian short take-off dan vertical landing (STOVL) dari Lockheed Martin Lightning II Joint Strike Fighter (JSF), yang dapat dioperasikan dari kelas izumo dengan beberapa modifikasi pada kapal.
Baca Juga: Natuna jadi garis terdepan sengketa wilayah RI vs Tiongkok di Laut China Selatan
Diperkirakan bahwa setiap kapal induk kelas Izumo dapat mengoperasikan 12 atau lebih pesawat tempur siluman F-35B.
Salah satu modifikasi paling penting untuk mengubah kelas Izumo menjadi kapal induk adalah perkuatan geladak untuk mendukung bobot tambahan F-35B, serta panas dan gaya dari jet selama pendaratan vertikal.