Sumber: Al Jazeera | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat (AS) dan Inggris menuding Rusia melakukan propaganda di luar angkasa. Tuduhan ini muncul setelah Rusia melakukan uji coba penembakan senjata anti-satelit di ruang angkasa. Namun Rusia membantah tudingan itu.
Moskow merspons setelah Komando Luar Angkasa AS pada hari Kamis itu, menuduh Negeri Beruang Merah itu melakukan uji coba penembakan senjata anti-satelit di ruang angkasa dan memperingatkan bahwa ancaman dari sistem ruang angkasa AS justru semakin nyata, serius dan meningkat (real, serious and increasing).
Kepala Direktorat Antariksa Inggris, Air Vice-Marshal Harvey Smyth, juga menanggapi aksi Rusia itu dalam akun Twitternya dengan mengatakan bahwa tindakan semacam ini mengancam penggunaan ruang angkasa secara damai.
Baca Juga: China sukses luncurkan misi satelit tanpa awak ke Planet Mars
Kementerian luar negeri Rusia bersikeras pada komitmen Moskow tetap pada komitmen mendukung ruang angkasa untuk digunakan secara non-diskriminatif, untuk studi dan tujuan damai.
"Kami menyerukan rekan-rekan AS dan Inggris untuk menunjukkan profesionalisme dan alih-alih melakukan serangan informasi propaganda, duduklah untuk pembicaraan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Jumat seperti dilansir Al Jazeera.
AS mengatakan Rusia melakukan uji non-destruktif senjata anti-satelit berbasis ruang. "Jelas ini tidak dapat diterima," ujar negosiator perlucutan senjata AS Marshall Billingslea di akun Twitternya.
Ia menambahkan bahwa itu akan menjadi masalah utama yang dibahas minggu depan di Wina, di mana ia sedang dalam pembicaraan tentang penerus perjanjian perjanjian START Baru.
Perjanjian itu membatasi hulu ledak nuklir AS dan Rusia - dua negara adidaya era Perang Dingin.
Baca Juga: Inggris khawatirkan aktivitas luar angkasa Rusia, ini alasannya
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tes yang dilakukan oleh kementerian pertahanan negara itu pada 15 JuliĀ tidak menciptakan ancaman bagi peralatan ruang angkasa lainnya dan yang paling penting, tidak melanggar norma atau prinsip hukum internasional.
Sebaliknya menuduh AS dan Inggris bergerak untuk mengembangkan persenjataan anti-satelit. "AS dan Inggris secara diam-diam melakukan uji coba sendiri", katanya.
Mengomentari tuduhan sebelumnya , Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia mendukung demiliterisasi penuh ruang angkasa dan tidak mendasarkan segala jenis senjata di ruang angkasa.
Komando Luar Angkasa AS mengatakan tes itu terdiri dari satelit Rusia yang disebut Cosmos 2543 yang menyuntikkan sebuah benda ke orbit.
Media Rusia melaporkan pada bulan DesemberĀ lalu sebuah satelit bernama Cosmos-2542, yang diluncurkan militer Rusia pada November 2019, mengeluarkan satu lagi satelit yang lebih kecil di luar angkasa.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan satelit inspektur itu dimaksudkan untuk memantau kondisi satelit Rusia, tetapi harian negara.Namun satelit itu juga diduga bisa mendapatkan informasi dari satelit negara lain.
Baca Juga: Inggris akan perkokoh kekuatan demi hadapi ancaman luar angkasa dari China dan Rusia
Sistem ini sama dengan yang dibuat Komando Antariksa awal tahun ini, ketika bermanuver di dekat satelit pemerintah AS, kata Jenderal Jay Raymond, kepala Komando Luar Angkasa AS.
"Ini adalah bukti lebih lanjut dari upaya berkelanjutan Rusia untuk mengembangkan dan menguji sistem berbasis ruang, dan konsisten dengan doktrin militer Kremlin yang diterbitkan untuk menggunakan senjata yang menyimpan aset ruang angkasa AS dan sekutu dalam bahaya," kata Raymond dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah contoh terbaru dari satelit Rusia yang berperilaku "tidak konsisten dengan misi mereka", tulis pernyataan Komando Antariksa.
Baca Juga: China berhasil luncurkan satelit beresolusi tinggi untuk menangkap obyek lebih jelas
"Peristiwa ini menyoroti advokasi munafik Rusia atas kendali senjata luar angkasa," kata Christopher Ford, asisten menteri luar negeri AS untuk pengendalian senjata.
Pernyataan itu juga datang ketika China meluncurkan bajak ke Mars pada hari Kamis, sebuah perjalanan yang bertepatan dengan misi AS yang sama ketika kekuatan membawa persaingan mereka ke luar angkasa.