kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Ribuan Investor India kehilangan Rp 1,6 Triliun dalam Skema Ponzi


Kamis, 20 Februari 2025 / 08:06 WIB
Ribuan Investor India kehilangan Rp 1,6 Triliun dalam Skema Ponzi
ILUSTRASI. Ribuan investor di India berjuang untuk mendapatkan kembali dananya senilai hampir US$ 100 juta atau setara engan Rp 1,6 triliun (kurs Rp 16.300).


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HYDERABAD. Ribuan investor di India berjuang untuk mendapatkan kembali dananya senilai hampir US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,6 triliun (kurs Rp 16.300). 

Menurut pernyataan polisi dan beberapa korban yang diwawancarai Reuters, kondisi ini terjadi setelah mereka terjebak dalam skema Ponzi yang menipu para investor agar melakukan investasi jangka pendek dengan menjanjikan keuntungan tinggi. 

Polisi India menangkap dua orang pada hari Sabtu (14/2/2025) setelah kasus diajukan terhadap Falcon Invoice Discounting, yang menjanjikan keuntungan hingga 22% dengan mengklaim menghubungkan deposan dengan perusahaan seperti Amazon dan pembuat biskuit Britannia.

Menurut pernyataan dari kepolisian di negara bagian selatan Telangana, Falcon telah mengumpulkan 17 miliar rupee (sekitar US$ 196 juta) dari hampir 7.000 investor sejak 2021 tetapi baru membayar setengahnya.

Ankit Bihani, seorang penjual perhiasan yang berbasis di New Delhi, bertemu dengan 50 investor lainnya minggu lalu untuk membahas langkah-langkah, termasuk upaya hukum, untuk mendapatkan kembali 500 juta rupee kolektif yang mereka katakan telah hilang.

Baca Juga: Kondisi Global Tak Karuan, Suku Bunga Acuan Ditahan

"Sebagian besar dari mereka (investor) mengetahui tentang platform investasi tersebut melalui media sosial dan berinvestasi di dalamnya," kata Bihani kepada Reuters.

Falcon menggunakan uang dari investor baru untuk membayar investor lama dan mengalihkan sisa dana ke berbagai entitas cangkang, kata kepolisian. 

Menurut seorang sumber, pihak berwenang sedang memburu Amardeep Kumar, pendiri Falcon dan terdakwa utama.

Namun, beberapa korban yang diwawancarai Reuters bertanya-tanya apakah mereka akan mendapatkan kembali uang tersebut -- seluruh tabungan seumur hidup, dalam beberapa kasus -- yang mereka percayakan kepada Falcon.

"Itu uang hasil jerih payah saya. Kami tidak tahu kapan dan bagaimana kami akan mendapatkannya kembali," kata Roopesh Chauhan, seorang karyawan teknologi yang kehilangan 15 juta rupee.

Tonton: Regulator AS Denda Block atas Operasi Cash App, Tuduhan Penipuan dan Keamanan Lemah

S. Smriti, seorang asisten profesor, menghubungi polisi setelah kehilangan lebih dari 3 juta rupee.

"Uang itu semua adalah tabungan kami," kata Smriti.

Pihak berwenang India telah menyatakan kekhawatiran atas lonjakan pengaduan baru-baru ini dari orang-orang yang tertipu oleh skema investasi palsu yang mengandalkan aplikasi, situs web, dan pusat panggilan palsu untuk menipu investor.

Selanjutnya: Saham Perbankan Melemah, Apakah Saatnya Buy?

Menarik Dibaca: Tarif Listrik Maret 2025 Kembali Normal Setelah Diskon Berakhir



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×