kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.287   7,00   0,04%
  • IDX 7.107   9,77   0,14%
  • KOMPAS100 1.021   -4,20   -0,41%
  • LQ45 775   -2,21   -0,28%
  • ISSI 233   -0,50   -0,21%
  • IDX30 400   -1,43   -0,36%
  • IDXHIDIV20 460   -1,61   -0,35%
  • IDX80 115   -0,36   -0,32%
  • IDXV30 116   -0,45   -0,38%
  • IDXQ30 128   -0,66   -0,52%

Ribuan Pegawai Federal Mundur, Pemerintahan Trump Kurangi Rencana PHK Massal


Selasa, 15 Juli 2025 / 07:47 WIB
Ribuan Pegawai Federal Mundur, Pemerintahan Trump Kurangi Rencana PHK Massal
ILUSTRASI. Pada Februari, Trump memerintahkan seluruh instansi menyusun peta jalan PHK massal. REUTERS/Carlos Barria 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengurangi rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawai federal, setelah lebih dari 260.000 pegawai memilih untuk mengundurkan diri secara sukarela atau pensiun dini demi menghindari pemberhentian paksa.

Keputusan ini diumumkan oleh Noah Peters, penasihat senior di Kantor Manajemen Personalia (Office of Personnel Management/OPM), melalui pernyataan resmi yang diajukan ke pengadilan federal pada Senin (14/7).

Baca Juga: Trump Minta Mahkamah Agung Izinkan PHK Massal Pegawai Federal

“Beberapa instansi kini tidak berencana melanjutkan PHK,” ujar Peters, seraya menambahkan bahwa insentif keuangan berupa pesangon dan skema pensiun dini yang ditawarkan sejak awal tahun telah memicu "attrition alami" dalam jumlah besar.

Meski tidak merinci instansi mana saja yang membatalkan rencana pemangkasan pegawai, Peters mengindikasikan bahwa kebijakan ini menjadi bagian dari penyesuaian besar di tengah restrukturisasi birokrasi skala nasional.

Kampanye Efisiensi dan Gugatan Hukum

Setibanya di Gedung Putih awal Januari 2025, Presiden Trump meluncurkan program reformasi besar-besaran terhadap 2,3 juta pegawai sipil federal.

Kampanye ini dipimpin oleh Elon Musk melalui Departemen Efisiensi Pemerintahan yang baru dibentuk.

Baca Juga: Puluhan Ribu Pegawai Federal AS Mundur di Tengah Ancaman PHK dari Pemerintahan Trump

Hanya dalam 100 hari pertama, sekitar 260.000 pegawai federal setara lebih dari 10% dari total tenaga kerja pemerintah telah diberhentikan, mengundurkan diri, atau pensiun dini, menurut data internal yang dikumpulkan Reuters.

Pada Februari, Trump memerintahkan seluruh instansi menyusun peta jalan PHK massal.

Namun kebijakan itu memicu gugatan hukum dari serikat pekerja pegawai negeri, yang menilai pemerintah melanggar wewenang legislatif karena tidak melibatkan Kongres.

Pada Mei, Hakim Distrik Susan Illston di San Francisco memerintahkan penghentian sementara eksekusi rencana PHK, namun Mahkamah Agung AS membatalkan keputusan itu pada 9 Juli lalu.

Putusan tersebut membuka jalan bagi 19 instansi federal, termasuk Departemen Pertahanan dan Keamanan Dalam Negeri, untuk melanjutkan pemangkasan tenaga kerja secara besar-besaran.

Baca Juga: Tsunami PHK! Hampir 10.000 Pegawai Federal AS Dipecat Donald Trump

Penyesuaian Skala Pengurangan

Salah satu contoh penyesuaian adalah di Departemen Urusan Veteran, yang semula berencana mengurangi 80.000 pegawai, namun kini hanya akan memangkas sekitar 30.000 orang.

Keputusan untuk memperkecil skala PHK menunjukkan adanya realisasi dari pemerintah bahwa gelombang eksodus sukarela pegawai ternyata telah memenuhi target efisiensi awal, sehingga tidak perlu lagi dilakukan pemangkasan agresif.

Meski demikian, kebijakan reformasi birokrasi Trump tetap menimbulkan ketidakpastian di kalangan pegawai sipil, terutama karena belum ada kejelasan apakah gelombang kedua PHK akan dilakukan usai masa tenggang pengadilan.

Selanjutnya: IHSG Menanti Arah Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Menarik Dibaca: Mau Jadi Mitra Pengemudi Lalamove Bisa Daftar di SPBU Pertamina




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×