kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.694.000   -13.000   -0,76%
  • USD/IDR 16.405   1,00   0,01%
  • IDX 6.582   -5,14   -0,08%
  • KOMPAS100 959   -8,45   -0,87%
  • LQ45 742   -5,93   -0,79%
  • ISSI 206   0,54   0,26%
  • IDX30 385   -2,72   -0,70%
  • IDXHIDIV20 468   -0,86   -0,18%
  • IDX80 108   -1,00   -0,91%
  • IDXV30 114   -1,57   -1,37%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,53%

Rival Starlink dari China, SpaceSail, Incar Kehadiran di Lebih dari 30 Negara


Rabu, 26 Februari 2025 / 08:55 WIB
Rival Starlink dari China, SpaceSail, Incar Kehadiran di Lebih dari 30 Negara
ILUSTRASI. Dalam ilustrasi foto ini, logo Starlink terlihat di latar belakang seorang wanita siluet yang memegang ponsel.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Setelah DeepSeek, China kembali siap memberikan kejutan kepada dunia lewat layanan internet SpaceSail untuk menyaingi Starlink.

SpaceSail mengumumkan bahwa mereka tengah berunding dengan lebih dari 30 negara. Pada November lalu, mereka menandatangani perjanjian untuk memasuki Brasil. Awal tahun ini, mereka mulai bekerja di Kazakhstan.

Perluasan jangkauan itu jelas bisa menjadi langkah awal bagi SpaceSail untuk bersaing di pasar internet satelit global, yang dulunya sangat eksklusif.

Baca Juga: Siap Mengancam Tesla, BYD Gandeng DeepSeek untuk Teknologi AI

Teknologi Low-Earth Orbit (LEO), yang digunakan oleh penyedia layanan internet ini, diklaim mampu mengurangi penundaan transmisi dan meningkatkan kapasitas data.

Mengutip Reuters, satelit LEO mengorbit pada ketinggian di bawah 2.000 kilometer dan menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi dengan penundaan transmisi minimal.

Berdasarkan kemampuan itu, satelit jenis ini dianggap akan sangat bermanfaat bagi komunitas terpencil, kapal laut, dan aplikasi militer.

Baca Juga: Taiwan Larang Instansi Pemerintahan Gunakan DeepSeek

Menggoyang Dominasi Starlink

SpaceSail juga telah mengumumkan rencana untuk menyebarkan 648 satelit LEO tahun ini. Tujuan akhir dari program ini adalah membangun konstelasi "Thousand Sails" (Qianfan) yang dapat mencakup hingga 15.000 satelit pada tahun 2030.

Sebagai perbandingan, data Analysys Mason menunjukkan bahwa Starlink saat ini mengoperasikan sekitar 7.000 satelit dengan rencana untuk memperluas menjadi 42.000 pada akhir dekade ini.

SpaceSail berhasil mengumpulkan 6,7 miliar yuan tahun lalu dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh dana investasi milik negara yang berfokus pada peningkatan kemampuan manufaktur China.

Para peneliti militer di lembaga-lembaga seperti Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China secara aktif mendukung pemerintah dalam pengembangan jaringan satelit sejenis SpaceSail.

Perluasan pesat Starlink dan penerapannya dalam konflik Ukraina kabarnya membuat pihak militer China tertarik.

Tonton: Korupsi Lagi Di Pertamina, Negara Rugi Rp 193 Triliun

Selanjutnya: Rupiah Kemarin Turun 0,57%, Simak Proyeksi Hari Ini, Selasa (26/2)

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Anjlok Rp 13.000 Hari Ini 26 Februari 2025



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×