Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Rolls Royce Holdings Plc berusaha mengumpulkan dana segar dari penjualan bisnis injektor bahan bakar untuk mesin diesel. Mesin tersebut digunakan untuk kapal dan aplikasi industri.
Sumber Bloomberg mengatakan, produsen mesin jet asal Inggris ini menargetkan bisa meraih dana US$ 700 juta dari penjualan unit bisnis bernama L'Orange. Rolls Royce mulai menunjukkan data keuangan unit L'Orange kepada calon penawar sejak bulan lalu.
Sumber yang sama mengatakan, calon penawar juga telah mendekati kata sepakat. Salah satu sumber tersebut mengatakan, pihak yang berminat berasal dari perusahaan ekuitas swasta dan pembeli strategi dari sektor ini.
Perusahaan yang berbasis di London ini mengonfirmasi rencana tersebut dan meninjau ulang opsi kerjasama strategis untuk bisnis tersebut. Tapi yang pasti, Rolls Royce ingin selalu terkait dengan L'Orange, baik sebagai pemilik atau pelanggan produk. Perusahaan ini juga bilang, tidak akan ada dampak penjualan ini pada sisa bisnis Rolls Royce Power Systems.
Rencana penjualan L'Orange telah terungkap sejak tahun lalu. Kala itu, Sunday Times pada 19 November 2017 melaporkan bahwa Rolls Royce sedang mencari pembeli untuk L'Orange. Goldman Sachs menjadi investment banking yang menangani penjualan tersebut. Kala itu, perusahaan ini berharap bisa menghasilkan £ 300 juta.
Sejak saat itu, Rolls Royce terus memperbaiki kinerja meski perusahaan ini menegaskan kinerja divisi marine melemah. Hasilnya keuntungan membaik. Namun potensi penjualan L'Orange terus berlanjut lantaran ada dugaan korupsi dan penyuapan yang berlangsung dalam dua dekade terakhir dan berpotensi mengurangi keuntungan.
Jika menilik target nilai, divestasi perusahaan ini berpotensi menjadi yang terbesar sejak Chief Executive Officer Rolls Royce Warren East mengambil posisi tertinggi pada tahun 2015. East memulai bermanuver dengan mengganti beberapa manajemen dan menghentikan produk yang kurang berhasil.
L'Orange memiliki lebih dari 1.000 karyawan. Produk yang dihasilkan digunakan oleh perusahaan industri raksasa, seperti Wartsilla dan Caterpillar. Setahun terakhir, perusahaan yang berbasis di Stuttgart, Jerman ini menghasilkan margin keuntungan yang membaik.